Lawan Pornografi, Majelis Tabligh Bekali Mubaligh Muhammadiyah
Pemateri ahli Dr. Muhammad Abdul Jawwad mengingatkan, fakta-fakta ilmiah tentang pornografi di beberapa negara. Di negara barat, cenderung membalik paradigma bahwa pornografi bagian dari kewajaran.
"Sebab semua agama sepakat bahwa pornografi berbahaya, kecanduan pornografi merupakan yang tertinggi di dunia. Efeknya jangka panjang berupa kriminalitas, rusaknya tatanan sosial. Penyebarannya dashyat, ada 28 ribu penonton porno tiap detiknya," ungkap Abdul Jawwad, dikutip dari muhammadiyah.or.id, Selasa 16 Juli 2019.
Ia memulai dengan runutan sejarah pengubahan paradigma oleh para ahli sekular bahwa pornografi tidak melanggar nilai moral.
Dalam agenda penyuluhan dampak bahaya pornografi dan usaha penyembuhannya, Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan Seminar dan Workshop Internasional "TOT Anti Pornografi dan Free Sex Remaja", untuk para mubaligh Muhammadiyah dan mubalighat 'Aisyiyah.
Bekerjasama dengan yayasan WAIE Kerajaan Saudi Arabia sebagai penghadir pemateri Ahli Dr. dr. Muhammad Abdul Jawwad, acara seminar yang berlangsung selama tiga jam tersebut dilangsungkan sepenuhnya menggunakan bahasa Arab.
Para mubaligh dan mubalighat di Aula Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta tersebut ditatar oleh Abdul Jawwad mengenai pengetahuan dasar pencegahan pornografi dan terapi penyembuhannya.
Abdul Jawwad sendiri selain merupakan seorang dokter spesialis kulit dan konsultan pengobatan zat adiktif rokok juga berperan sebagai pendiri lembaga nirlaba WAIE International yang bergerak dalam bidang penanggulangan dampak bahaya pornografi beserta solusi praktis atas masalah adiktifnya.
"Pornografi menyebar di kota besar bahkan sampai di daerah-daerah terpencil sehingga ini tantangan dakwah yang berat bagi kita, terutama Muhammadiyah sebagai gerakan amar makruf nahi munkar. Melalui seminar ini bagaimana kita bisa menghasilkan langkah-langkah kongkrit untuk itu," kata Ketua Majelis Tabligh Samsul Hidayat. (adi)