Lagunya Diklaim PKI, Penciptanya Hilang, Artisnya Malah Terkenal
Ini seperti ironi. Pencipta Genjer-Genjer, sejak peristiwa G-30-S PKI “menghilang” --- tapi artis Lilis Suryani dan Bing Slamet, justru terkenal.
Ya, lagu Genjer-Genjer, yang diplesetkan PKI dan Gerwani jadi Jenderal-Jenderal, awalnya hanya sebuah lagu dolanan rakyat Banyuwangian. Setelah ditulis lirik oleh M Arif, lagu ini menjadi terkenal.
Lilis Suryani dan Bing Slamet mempopulerkan Genjer-Genjer di bawah label Irama Record pada 1965. Siapa pemilik perusahaan rekaman Irama Record ini?
Irama Record didirikan Suyoso Karsono, lahir di Tanjungpandan, Kepulauan Bangka Belitung, 18 Juli 1921. Ia di Jakarta, 26 Oktober 1984 pada umur 63 tahun.
Suyoso Karsono, lebih dikenal dengan sebutan Mas Yos. Perusahaannya terkenal era 60-an.
Advertisement
Mas Yos adalah kakak kandung dari Nien Lesmana, istri dari Jack Lesmana, yaitu orangtua dari Mira dan Indra Lesmana, yang keturunan osing Banyuwangi.
Jadi, lagu Genjer-Genjer yang terkenal di Banyuwangi, akhirnya direkam Irama Record di Jakarta, yang masih punya orang Banyuwangi juga.
Pada era 60-an Mas Yos juga banyak memproduksi artis-artis top, seperti Bing Slamet, Lilis Suryani, Titiek Puspa dan lain-lain. Irama Record adalah perusahaan rekaman Piringan Hitam yang pertama di Indonesia, didirikan tahun 1952.
Tahun tahun 1952, pertama kali Mas Yos membangun studio, di garasi rumahnya seluas dua kali tiga meter persegi. Studionya ini terletak di Jalan H. Agus Salim no.65 (sekarang N0.119) dan di Jalan Besuki no.23 Jakarta. Sejak studionya berdiri, sudah diberi nama Irama Record.
Album pertama kali yang diproduksi adalah album dari pianis Nick Mamahit, pada waktu itu Nick Mamahit berpasangan Dick Abel (gitar), Dick van der Capellen (drum), dan Max van Dalm (bass). Setelah itu juga ia merekam beberapa artis Jazz lainnya seperti Jack Lesmana, Mus Mualim dan Bubi Chen.
Nah, Mas Yos ini juga yang lantas mendirikan Radio Elshinta Jakarta. Radio swasta pertama di Indonesia ini memiliki program khusus untuk musik jazz. Setelah Elshinta berpindah tangan, ia mendirikan radio FM stereo Suara Irama Indah.
Advertisement
Sang produser rekaman, Mas Yos sendiri, pada 1942, melamar sebagai Sodanco untuk menjadi penerbang Angkatan Udara. Ia diterima menjadi penerbang, hingga masa akhir pensiun pada tahun 1952.
Semenjak bertugas di Angkatan Udara, Mas Yos sudah terlibat pada beberapa kegiatan bermusik, ia pernah membentuk grup musik yang bernama "Hawaian Lieve Soveniers" di Semarang. Selepas masa tugasnya jadi penerbang, ia membentuk grup musik "Elshinta Hawaian Senior", yang kemudian namanya berubah menjadi "Hawaian Senior".
Nama Elshinta diambil dari nama putri bungsunya yang kelak digunakannya menjadi nama salah satu radio di Jakarta yang juga miliknya
Produksi Irama Record, Genjer-Genjer yang dinyanyikan Bing Slamet dan Lilis Suryani ini, era 60-an itu, cukup meledak.
Pasca Gerakan 30 September 1965, semua yang identik dengan PKI disingkirkan, termasuk piringan hitam Genjer-Genjer produksi Irama Record, dinyatakan resmi dilarang.
Sama nasib dengan penciptanya, M. Arief, sejak G 30 S/PKI, raibnya lagu Genjer-Genjer, dan mulai hilangnya sang pencipta M Arif dari rumahnya di Banyuwangi.
Pelarangan semua yang berbau PKI dan komunis, dikukuhkan melalui TAP MPRS XXV/1966 tentang Larangan Paham Komunisme di Indonesia.
Lagu Genjer-Genjer, Bing Slamet, Lilis Suryani dan Irama Record, menjadi sejarah music rekaman Indonesia, yang berakhir seperti ironi. Penciptanya menghilang karena dicap PKI, tapi lagu dan artisnya terus populer. (dmr/bersambung)
Advertisement