Kunci Sikap Qana'ah, Meraih Kebahagiaan
Qana'ah adalah merasa cukup dengan pemberian Allah. Tidak tamak terhadap apa yang dimiliki manusia. Tidak iri melihat apa yang ada di tangan orang lain dan tidak rakus mencari harta benda dengan menghalalkan segala cara.
Dengan semua itu akan melahirkan rasa puas dengan apa yang Allah Ta'ala berikan kepada kita.
Sikap qana'ah ini seharusnya dimiliki oleh semua orang, baik orang kaya maupun miskin.
Karena orang yang qana'ah itulah yang akan berbahagia.
Sebagaimana penjelasan hadits di bawah ini:
عَنْ عَبْدِالله بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، أَنَّ رَسُولَ الله صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافاً، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ. مُسْلِمٌ
Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Advertisement
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافاً، وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ
"Sungguh beruntung (bahagia) orang yang beragama islam, rezekinya cukup, dan Allah Ta'ala memberinya rasa cukup (qona’ah) dengan apa yang diberikan Allah padanya".
(HR. Muslim).
Semoga Allah Ta'ala menjadikan kita orang-orang yang selalu qana'ah dengan segala pemberian Allah Ta'ala. Amin.
Akankah kehidupan yang serba digital membuat kita semakin banyak keinginan? Jawabannya tergantung dari kebutuhan dan kemampuan masing-masing individu. Di sinilah tantangan kita dalam menjaga ketulusan hati untuk hidup secara bijaksana dan menerima adanya walaupun godaan materi dan gaya glamour setiap saat selalu menatap pandangan mata kita.
"Di saat yang sama pula merupakan tugas berat kita untuk selalu menjaga hati agar tidak terkontaminasi dengan virus-virus yang membahayakan tersebut. Sehingga, terhindar dari penyakit-penyakit tidak terpuji," tutur Ustadz Zaini Ilyas, aktivis LP Maarif NU Jawa Timur.
Tentunya dengan mengharapkan Rahmat Allah Swt. untuk diri dan keluarga agar senantiasa menerima nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah dengan penuh rasa syukur baik syukur secara lisan maupun perbuatan.
Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ibrahim/14:7. Artinya:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur maka Kami akan menambah nikmat kepadamu, namun jika kamu mengingkari nikmat-KU, maka sesungguhnya adzabku sangat pedih.”
Orang beriman merasa senang dan puas menerima rezeki yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, serta merasa bersyukur atas rezeki yang diterimanya. Makan dengan apa adanya akan terasa nikmat tiada terhingga jika dilandasi dengan qana’ah dan syukur. Sebab, pada saat seperti itu ia tidak pernah memikirkan apa yang tidak ada di hadapannya. Justru, ia akan berusaha untuk membagi kenikmatan yang diterimanya itu dengan keluarga, kerabat, teman atau pun tetangganya
Semoga kita dianugrahi rasa qanaah sehingga hidup menjadi bahagia. Amin.
Advertisement