Jilatan Api Matahari Capai Atmosfer Bumi, Apa Yang Terjadi ?
Surabaya : Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Rabu 6 Agustus 2017 mencatat, telah terjadi dua jilatan api matahari atau suar surya berintensitas tinggi yang memancar dan menyentuh atmosfer bumi bagian atas.
Kejadian maha dasyat ini merupakan yang kedua kali yang tercatat paling kuat sejak awal siklus matahari dimulai pada Desember 2008 yang lalu.
Dua jilatan api matahari ini bisa mengganggu komunikasi satelit, GPS dan jaringan listrik karena mencapai atmosfer bumi bagian atas.
Menurut Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa (SWPC), jilatan api ini sempat menggangu komunikasi radio frekuensi tinggi selama satu jam di sisi Bumi yang menghadap matahari dan komunikasi frekuensi rendah yang digunakan dalam navigasi. Kedua letusan yang menyebabkan jilatan api matahari ini, terjadi di daerah aktif matahari.
Siklus matahari kali ini dimulai sejak Desember 2008. Siklus matahari rata-rata berlangsung selama sebelas tahun. Pada akhir fase aktifnya, letusan ini menjadi semakin langka, tetapi tetap kuat.
Selain jilatan api matahari, badai surya akibat akumulasi energi magnetik juga terjadi di beberapa tempat. Semburan-semburan materi terionisasi pada kecepatan tertinggi menuju dan melampaui mahkota matahari sehingga bisa mencapai ratusan ribu kilometer dari matahari. (wah)
Advertisement