Jatim Gagal Pertahankan Piala GSI Nasional
Jawa Timur akhirnya gagal mempertahankan Piala Gala Siswa Indonesia Tingkat Nasional 2019. Piala supremasi sepak bola untuk siswa SMP yang direbut Jatim 2018 diambil alih Jawa Tengah.
Dalam final yang berlangsung di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brojonegoro Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 20 Oktober 2019, Jateng menang tipis 1- 0 atas Bali.
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bambang Agus Susetyo mengatakan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan jawa Timur tersingkar dalam Gala Siwa Tingkat Nasional 2019. Antara lain pertumbuhan bibit bibit pemain muda di Jatim yang tampil di Gala Siswa setiap tahunya tidak sama.
Sementara daerah lain bermunculan bibit yang bagus bagus. "Tahun depan Jatim akan mempersiapkan tim yang lebih hebat. Supaya bisa merebut kembali Piala Presiden, yang kali ini lepas," kata Bambang, kepada ngopibareng.id.
Advertisement
Tim yang masuk semi final terdiri provinsi Jawa Tengah, Bali, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat 2019. Sedang Jatim tersingkar sejak babak awal.
Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, pergelaran kompetisi GSI akan terus berlanjut dan akan terus mengalami peningkatan.
“Dari sini akan lahir kelak pemain-pemain yang hebat yang akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Saya berharap dari peserta GSI ini akan bisa dilacak, dideteksi talenta-talenta unggul di dunia persepakbolaan Indonesia. Dengan begitu kita harap dari 286 juta penduduk Indonesia, akan ada paling tidak 11 pemain Indonesia yang bisa berbicara di ajang persepakbolaan dunia,” kata Mendikbud.
Mendikbud yang mengapresiasi kepada tim peserta kompetisi GSI yang dianggap jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Kompetisi tahun ini, menurut Mendikbud, digarap secara lebih serius, baik dari kesiapan panitia, pelatih, maupun peserta.
“Saya lihat mereka sudah bisa bermain tim dan juga mengatur taktik dan strategi di lapangan. Kalau soal kemampuan power-nya, ya memang karena mereka anak-anak SMP. Agaknya, karena kompetisinya terlalu mepet, sehingga ada faktor-faktor non-teknis seperti kelelahan dan seterusnya.
"Selain itu, juga pertandingannya yang dilakukan siang hari tentu saja sangat berpengaruh. Tetapi secara umum saya lihat mereka sangat bagus. Dibanding tahun lalu, permainan di lapangannya sudah sangat indah, enak ditonton, betul-betul sepak bola serius,” kata Mendikbud.
Sebagai juara kompetisi GSI tahun ini Tim Provinsi Jawa Tengah mendapatkan hadiah uang pembinaan dari Kemendikbud sebesar Rp150 juta. Sementara itu, Tim Provinsi Bali yang keluar sebagai Juara 2 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp100 juta.
Selanjutnya Tim Provinsi Jawa Barat sebagai juara 3 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp50 juta, dan tim Nusa Tenggara Barat sebagai juara 4 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp25 juta.
Selain tim terbaik, kompetisi GSI juga memberikan penghargaan berupa beberapa kategori terbaik hasil pilihan tim pemandu bakat, di antaranya:
1.Top Scorer, diraih Satria Febrian Putra Priatna dari Provinsi Jawa Barat;
2. Penyerang Terbaik diraih Komang Nathan S.P dari Provinsi Bali;
3. Gelandang Terbaik diraih M. Maulidi Bukhori dari Provinsi Nusa Tenggara Barat;
4. Pemain Belakang Terbaik diraih Lutfi Wahyu Saputra dari Provinsi Jawa Tengah;
5. Penjaga Gawang Terbaik diraih Ferdinand Putra G dari Provinsi Jawa Tengah, dan;
6. Pelatih Terbaik diraih Widhoro Heriyanto dari Provinsi Jawa Tengah.
Peraih kategori terbaik masing-masing mendapatkan uang pembinaan dari Kemendikbud sebesar Rp5 juta. Selain itu, bagi para pemain terbaik akan dikirimkan ke Jepang untuk menjalani pelatihan pada tahun 2020.
Turut hadir dalam Laga Final GSI Tingkat Nasional 2019, Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno; Brand Ambassador GSI, Indra Sjafrie.
Advertisement