“Jangan Ribut Partainya, Saatnya Ribut Programnya.”
Bicara panjang lebar dengan Eddy Rumpoko, selain soal KWB, bisnis, sepakbola Arema, tentu saja yang seru, soal politik, khusus calon Gubernur Jatim yang akan datang.
Untuk calon Gubernur Jatim yang akan datang, Eddy punya pemikiran tersendiri.
Menurut Eddy, Calon Gubernur siapapun saja yang maju, sekarang sudah waktunya menjual program. Jangan ribut soal partai ini dukung siapa, partai itu dukung siapa. “Calon Gubernur Jatim, sekarang sudah saatnya bicara kepada media dan masyarakat, tentang konsepnya seperti apa untuk Jawa Timur ke depan. Rakyat butuh itu, para Bupati juga ingin tahu itu, pengusaha juga menanti calon Gubernur seperti apa kebijakan dan programnya. Kalau sang calon jelas program-program, Bupati atau Walikota dari partai apapun, akan mendukungnya, karena jelas konsep Jawa Timur yang akan dikembangkannya, “ kritiknya panjang lebar.
Jatim di bawah Gubernur Pakde Karwo, lanjut Eddy, sangat bagus membangun goverment di tingkat provinsi Jatim. Yang perlu diteruskan dan dikembangkan penggantinya, adalah pengembangan kawasan-kawasan terpadu dari kota-kota yang ada di Jatim.
Advertisement
“Selama ini, perkembangan kota-kota berjalan sendiri-sendiri, tumpang tindih, gak karu-karuan. Kenapa gak dibuat kawasan, misalnya dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan hingga Sumenep jadi kekuatan kawasan sendiri yang dikembangkan, terus daerah kulonan Madiun, Ngawi, Magetan, Trenggalek jadi kawasan sendiri yang berkekuatan potensi lokalnya, akan sangat bagus bagi perkembangan kota-kota itu. Jangan kayak sekarang, mau ke Surabaya, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, kabeh kawasan industri, yang diprogram sendiri-sendiri, tidak dalam satu kesatuan,” paparnya.
Jatim punya potensi budaya, misalnya, sejarah Majapahit. Tapi belum pernah diangkat kekuatan Majapahit sesungguhnya, misalnya, diangkat menjadi rasa solidaritas, harga diri, rasa bangga dan kekuatan ikatan emosional sebagai orang Jawa Timur.
Seperti apa program dan konsep membangun potensi kota-kota di Jatim di masa datang, lanjut Edy, itu yang ditunggu-tunggu rakyat, calon pemilih.. “Jawa Timur ini potensinya luar biasa, tapi kota-kotanya berkembang dewe-dewe, inilah yang wajib disatukan visi dan misinya oleh calon Gubernur yang akan datang, ojok ribut ae soal dukungan partai ini atau itu aja, berkutat di situ saja, gak ketemu, masyarakat kan menunggu-nunggu seperti apa program dia ke depan. Juga para Bupati dan Walikota juga menanti, seperti apa program calon Gubernurnya,” katanya.
Eddy menambahkan, jangan dilupakan, peran pengusaha. Para pengusaha di Indonesia, khususnya di Jatim, juga menunggu-nunggu, seperti apa gerak bisnis ke depan di wilayah Jatim. “Tapi sampai sekarang semua calon Gubernur belum maksimal memaparkan program-programnya jadi serba belum jelas,” katanya.
Advertisement
Ini yang membuat ia harus berkembang sendiri saat memimpin Batu. Ia contohnya kota Batu, menurutnya, Batu tidak punya jalur ekonomi, tidak di wilayah yang dilalui jalur bisnis, tidak punya bandara dan pelabuhan. “Sehingga Batu harus memberontak, harus bisa hidup dengan mengandalkan bisnis pariwisatanya, dan itu terbukti kami bisa.”
Dengan suksesnya Batu, lanjut Eddy, membuat daerah lain juga sabar, oh iya ya, membangun pariwisata ternyata juga bisa memakmurkan rakyatnya, seperti Batu. Pariwisata kemudian tidak dipandang remeh.
Akibat maju pesatnya Batu, lanjut Edy, sekarang kalau mau buka usaha hotel di Batu, cost-nya tinggi. Karena tanah sudah mahal.
Bila terjadi kerjasama territorial yang erat antara Kabupaten dan kota yang berdekatan, menurut Eddy, bisa berkembang dan maju bersama.Kalau tanah di Batu sudah mahal, kan bisa misalnya bangun hotel di Karang Ploso atau Dau (wilayah Kabupaten Malang), tapi tidak ada infrastruktur yang terpadu.
Tak terasa empat jam ngobrol-ngobrol santai tapi serius dengan Eddy Rumpoko, di ruang kerjasanya, Jumat (15/9) kemarin.
Kemana setelah tidak menjabat Walikota? Eddy, sudah pasti, kembali menekuni dunianya, dunia bisnis.
Cuma siapa bisa menduga kalau tiba-tiba ia maju misalnya jadi Wakil Gubernur, dengan catatan bila partainya, PDIP, merestuinya.
Untuk itu, Eddy tidak mau berkomentar. Malah bisa jadi, ada tiga pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim. Atau mungkin juga tidak, masih belum pasti. “Di saat tidak menentu begini, tidak tahu apa yang akan terjadi ke depan, bagi saya, yang penting saya tidak kehilangan teman, terjun di politik itu, kalau disakiti biasa, harus bisa sabar, tapi jangan sampai kehilangan teman,” ujar Eddy dengan kalimat yang penuh makna, sambil tersenyum.
Di dunia politik dan bisnis, bakat Eddy dari orang tuanya. Benar kata orang, buah apel tidak jatuh jauh dari pohonnya.
Advertisement
Eddy Rumpoko adalah putra sulung almarhum Brigjen TNI (Purn) Sugiyono dan Egnie Rumambe Sugiyono. Brigjen TNI Soegiyono, lebih dikenal sebagai Ebes Sugiyono, pernah menjadi Walikota Malang periode 1973-1983.
Sang ayah, ada seorang perintis berdirinya PS Arema bersama Acub Zainal. ((mantan Gubernur Irian Jaya periode 1973-1975 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an).
Ebes Sugiyono pernah jadi Wakil Gubernur Irian Jaya (1983-1986), juga salah satu pendiri Batalyon Infanteri (Yonif) 507/Sikatan (sekarang Yonif 500/Raider), Kodam V/Brawijaya. Sang ayah juga pernah menjadi Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya.
Dari orang tuanya ini, Eddy tertempa untuk menjadi pemimpin, yang berpihak kepada rakyat. Oh ya, kemana setelah tidak lagi menjabat sebagai Walikota Batu? Hanya Eddy Rumpoko yang tahu kejutan-kejuatan apa lagi yang akan ditunjukannya. Kita tunggu saja. (dmr/habis)
Pendidikan Eddy Rumpoko :
Karier:
Walikota Kota Batu (2007-sekarang)
Pimpinan Umum Harian Suara Indonesia (1985-1990).
Direktur Utama PT.Jenaka Agung (1995-sekarang).
Direktur Utama PT.Duta Perkasa Unggul Lestari (2002-sekarang).
Direktur PT.Tanjung Pura Resort (2004-sekarang).
Komisaris PT.Karunia Bumi Matahari (2003-sekarang).
Manager Director PT.Tlogomas Primatama (2006-sekarang).
Komisaris Utama PT.Ijen Sarana Media (2006-sekarang)
Organisasi:
Ketua DPW Pemuda Pancasila Jawa Timur (1990-1995)
DPD REI Jatim (1996-2000).
Ketua Pengda Ikatan Motor Indonesia Jatim (2000-2005).
Ketua Generasi Muda FKPPI Jatim (1999-2006).
Kabid Alam dan Lingkungan DPP Pemuda Pancasila (2002-sekarang)
Pengurus Kadin Jatim (2004-skrg)
Ketua PSSI Kota Batu Periode 2010-skrg
Wakil Ketua KONI Jatim 2011-skrg
Ketua Dewan Pembina Yayasan Arema Indonesia (2011-sekarang)
Advertisement