Integritas Sekolah Harus Ditingkatkan, Antisipasi Kebocoran
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang diselenggarakan pada 22-25 April mendatang. Sudah kian dekat, persiapan pun sudah dilakukan termasuk persiapan dalam mengantisipasi kebocoran soal ujian.
Seperti diketahui pelaksanaan UNBK SMP se-Surabaya pada 2018 lalu, mengalami kebocoran soal di salah satu SMP di kawasan Surabaya Utara.
"Sistem 'kan sudah dibuat sedemikian rupa, saya kira sulit kalau ada kebocoran soal. Integritas masing-masing sekolah juga harus ditingkatkan agar tidak curang".
Demikian kata Kepala Bidang (Kabid) Penilaian Nonakademik Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Giri S. Hamiseno, Kamis 28 Februari 2019.
Menurut Giri S. Hamiseno, untuk kebocoran soal memang sangat kecil kemungkinan, karena dari segi soal pun sudah diacak- acak dan berbeda antara satu sama lain.
"Tinggal bagaimana sekolahnya saja meningkatkan integritas di sekolah masing-masing, termasuk semua orang agar berlaku jujur," kata Giri.
Sekolah itukan menjadi cerminan untuk muridnya, lanjut Giri S. Hamiseno kalau dia (sekolah) melakukan kecurangan. Lalu apa yang akan menjadi cerminan atau panutan bagi muridnya.
Ia berharap, agar semua sekolah sadar bahwa integritas sangat penting bagi murid maupun gurunya.
"Pengawas nanti bisa lebih teliti lagi memeriksa murid saat masuk ruangan, dipastikan jangan sampai ada yang membawa ponsel masuk. Jadi tidak yang memotret maupun merekam," pungkasnya.
Dalam persiapan mengahadapi UNBK SMP. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya menggelar sosialisasi dan pelatihan aplikasi UNBK kepada kepala sekolah, proktor, dan teknisi jenjang SMP/MTs, PKBM Kejar Paket B dan C, Pondok Pesantren se-Kota Surabaya di Gedung Convention Hall, Arif Rahman Hakim, Kamis, 28 Februari 2019. (pit)
Advertisement