Idap Shcizophrenia, Oknum TNI Pemukul Polantas Tetap Jalani Proses Hukum
Jakarta: Serda WS, oknum TNI pemukul Bripda Yoga, Polantas di Pekanbaru, Riau, dikatakan mengalami gangguan jiwa. Diketahui, Serda WS mengalami gangguan jiwa, tepatnya Shcizophrenia sejak lama.
Hal itu dikatakan, Kepala Penerangan Koamdo Daerah Militer (kapendam) Bukitbarisan, Kolonel inf Edi Hartono.
Ia mengatakan, meski mengalami Schizophrenia bukan berarti Serda WS tak menjalani pemeriksaan. Serda WS diketahui merupakan anggota Korem 031/Wirabima, sementara Bripda yoga merupakan anggota Satlantas Polresta Pekanbaru.
"Ini tidak menggugurkan proses hukumnya. Kami tidak mentolerir, proses hukumnya tetap berjalan," kata Edi kepada, Jumat (11/8).
Edi mengatakan, setelah kejadian pemukulan, Komandan Korem 031/Wirabima langsung memerintahkan atasan Serda WS untuk meminta maaf kepada Bripda Yoga dan Polresta Pekanbaru. Pihak Denpom TNI AD Pekanbaru kemudian langsung melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap Serda WS.
Soal penyakitnya, Edi menjelaskan, Serda WS sudah berobat ke RST Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara. Kemudian, pada April lalu dokter menyatakan Serda WS mengalami Shcizophrenia dan dirawat di RST Putri Hijau.
Setelah itu, Serda WS kembali berdinas di Korem 031/Wirabima sembari rawat jalan ke RST Putri Hijau. "Yang bersangkutan rawat jalan, setiap bulan dia konsul ke Medan didampingi pihak satuannya," ujar dia,
Kejadian pemukulan terhadap Bripda Yoga oleh Serda WS terjadi di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Kamis (10/8) sekitar pukul 17.15 WIB. Kejadian ini sempat direkam warga dan menjadi viral di media sosial.
Sebelumnya, Serda WS merasa tak senang laju motornya disalip oleh Bripda Yoga karena membuatnya mengerem mendadak. Serda WS kemudian mengejar Birpda Yoga dan menghentikannya.
Pihak lain juga mengatakan Serdabtak terima ketika diingatkan karena berkendara tanpa mengenakan helm.
Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Serda WS kemudian memukul serta menendang Bripda Yoga dan sepeda motornya. (kuy)
Advertisement