Haji Tomat, Haji Mabrur, Adakah Ciri-cirinya?
Gema Ibadah Haji masih terasa. Kini harapan seseorang yang menunaikan ibadah haji akan berperilaku dan bertindak lebih baik dari sebelumnya.
“Saya punya tetangga, kebetulan dia memang jagonya judi. Ya, seiring dengan itu, tentu dia juga sering ke lokalisasi prostitusi. Tapi, tiba-tiba ia berkesempatan naik haji. Ya, sebagai tetangga kami sangat senang menyaksikan perubahan dari orang tersebut.
“Tapi, ternyata sepulang dari haji, beberapa lama setelah itu, ia tak juga meninggalkan kebiasaannya berjudi. Ada yang menyebutnya, ‘haji tomat’. Ya, saat berhaji dia tobat, tapi pulangnya lalu kumat. Karena itu, saya ingin tahu, apa sih cirri-ciri haji mabrur itu,” kisah Agus Widodo, warga Rungkut Kidul Surabaya, pada ngopibareng.id.
“Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau yang diterima oleh Allah SWT,” demikian penjelasan ustadz M Alvin Nur Choironi. “Sedangkan menurut istilah syar’i, haji mabrur ialah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan memperhatikan berbagai syarat, rukun, dan wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT,” jelasnya.
Dalam hadits riwayat Bukhari, Rasulullah SAW memberikan penjelasan terkait pahala atau balasan bagi jamaah haji yang mendapatkan predikat mabrur. “Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Predikat mabrur memang hak prerogatif Allah SWT untuk disematkan kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Tetapi seseorang yang dapat meraih haji mabrur pasti memiliki ciri-ciri tersendiri. (adi)
Advertisement