Gedung Baru Dua Lantai Jadi Spirit Baru Bagi BPJN XVII Manokwari
Sejak berdiri sendiri dan terpisah dari Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Jayapura pada 2 Desember 2016, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XVII Manokwari di Papua Barat masih menempati gedung lama di Jalan Perkebunan Swapen, Kota Manokwari. Padatnya agenda kerja ditambah adanya penambahan personel, membuat gedung lama terasa penuh sesak.
Kondisi ini dinilai bisa berpengaruh pada konsentrasi dan psikologis personel. Padahal tanggung jawabnya sangat besar, mengawasi kelancaran pelaksanaan proyek strategis Trans Papua Segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari dan Segmen II Manokwari-Wameh-Wasior-Batas Papua sepanjang 1.070,62 Km yang merupakan direktif Presiden RI Joko Widodo.
“Dua tahun lebih sejak berdiri sendiri, BPJN XVII Manokwari masih menempati gedung lama. Dengan diresmikannya gedung baru yang lebih luas ini, semoga menjadi spirit kita bersama untuk meningkatkan kinerja. Semua aktivitas saya harap bisa tertampung di sini tidak hanya urusan ke-PU-an. Seperti kegiatan Paguyuban Dharma Wanita BPJN XVII maupun yang lainnya,” kata Kepala BPJN XVII Manokwari DR Yohanes Tulak Todingrara ST, MT.
Harapan ini memang linier dengan tanggung jawab besar BPJN XVII. Karena selain Trans Papua, masih ada prioritas lain yang juga butuh perhatian lebih. Yakni penanganan jalan nasional (1.326,38 Km) yang terbagi dalam 40 ruas sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 290/KPTS/M/2015, Kawasan Ekonomi Khusus Sorong (Pepres No 58 tahun 2017), Kawasan Industri Prioritas Teluk Bintuni (Perpres No 58 tahun 2017) dan ruas jalan diskresi menteri.
Peresmian gedung baru dua lantai ini dilakukan oleh Kepala Dinas PUPR Papua Barat Heri Gerson Natanyel Saflembolo usai upacara Hari Bakti PU ke-73 di pelataran Kantor Gubernur, Senin 3 Desember 2018. Selain pengguntingan pita, juga dilakukan penandatanganan prasasti oleh Kepala BPJN XVII Manokwari. (gem)
Advertisement