Gaya Kampanye Prabowo Mirip Donald Trump
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyamakan gaya calon presiden Prabowo Subianto dengan Donald Trump dalam berkampanye untuk mencari dukungan. Prabowo dianggap Airlangga tak mau mengakui keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengurangi angka kemiskinan maupun pengangguran.
"Pemerintah dimata Prabowo dan pendukungnya, seakan akan tidak ada benernya," kata Hartarto di Istana Negara Jakarta, Kamis 31 Januari 2019.
Tapi, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu memahami, kelakuan oposisi itu di mana-mana seperti itu, selalu pesimis dan sering memanipulasi data. "Pidatonya selalu menjelek-jelekkan dan mencari -cari kesalahan petahana. Yang penting menarik perhatian," kata Airlangga.
Menurut Hartarto, yang diungkit-ungkit pasangan Prabowo Sandi adalah masalah hutang, pertumbuhan ekonomi yang dikatakan lamban, kekayaan alam yang dikuasai asing, serta pembangunan infrastruktur yang berlebihan serta masalah impor beras jagung dan garam.
"Menteri Keuangan Sri Mulyani yang prestasinya diakui Bank Dunia, di mata Prabowo nilainya nol. Bahkan disebut menteri pencetak utang " ujar Hartarto.
Soal utang ini, sebelumnya Prabowo mengatakan utang pemerintah terus menumpuk. Sebab itu, Prabowo mengatakan, tak perlu lagi menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) tapi Menteri Pencetak Utang.
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu 25 Januari 2019 lalu.
Bukan hanya itu, Prabowo juga mengibaratkan utang saat ini seperti penyakit tahap stadium lanjut. Sebagaimana diketahui, dari data APBN Kementerian Keuangan (Kemenkeu) utang pemerintah pada Desember 2018 sebesar Rp4.418,30 triliun. Angka ini naik Rp22,33 triliun dari bulan November yang sebesar Rp 4.395,97 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi pernyataan Prabowo. Ia menyebut apa yang dikatakan Prabowo itu salah semua dan asal ngomong. "Bisanya cuma itu kali,"kata Sri Mulyani. (asm)