Dibuka Blokirnya, Telegram Janji Hapus 10 Konten Radikalisme Perhari
Jakarta: Blokir terhadap aplikasi pesan instan Telegram secara resmi telah dibuka oleh pemerintah.
Pengumuman pembukaan blokir aplikasi komunikasi berbasis web itu diumumkan melalui sebuah konferensi pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Jumat (11/8).
Dibukanya kembali akses itu, karena pihak Telegram telah berkomitmen untuk menghapus semua konten yang mengandung unsur negatif.
Berdasarkan laporan Telegram, setiap hari mereka telah menemukan 10 konten yang mengandung unsur negatif. Isi konten tersebut tentang radikalisme dan terorisme.
"Telegram menghapus 10 channel atau grup di Indonesia setiap hari," kata Koordinator Internet Positive Taluri.
Sementara itu, Menkominfo Rudiantara mengatakan pembukaan blokir Telegram sebagai hasil kesepakatan kedua belah pihak, yakni menangkal konten berbau radikalisme dan terorisme.
"Hari ini Telegram untuk webnya dibuka kembali. Masyarakat sudah bisa menggunakannya kembali," kata Rudi.
Rudi mengatakan, pemerintah telah bersepakat dengan Telegram untuk bersama-sama menghapus konten berbau radikalisme dan terorisme.
Kini, lanjut dia, dibutuhkan kecepatan dan kerja sama untuk membersihkan konten negatif. "Kita harus cepat membersihkan konten negatif. Dari perkembangan yang ada, Telegram melakukan hal sangat baik," ucap Rudi. (kuy)
Advertisement