Di Pilgub Jatim, Cak Imin Tunduk pada Perintah Kiai
Jakarta : Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku tak pernah menghalang-halangi niat Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk berlaga di pilgub Jawa Timur 2018 mendatang.
"Saya tidak pernah menghalang-halangi. Saya hanya melihat ada dua kader terbaik NU (Saifullah Yusuf-Gus Ipul dan Khofifah), apakah tidak sebaiknya berbagi peran," kata Cak Imin di Jakarta, Kamis 10 Agustus 2017.
Menurut Cak Imin, saat ini Khofifah telah menjabat Menteri Sosial sehingga sangat disayangkan jika hanya ingin berlaga di Pilgub Jatim, yang belum tentu menang, Khofifah harus meninggalkan posisinya sebagai menteri.
"Tapi kalau Mbak Khofifah tetap maju karena ingin balas dendam atas kekalahannya di dua kali Pilgub yang lalu, silakan," kata Cak Imin.
Cak Imin menegaskan hingga saat ini tidak ada niatan untuk melarang Khofifah. Bahkan dua kali maju sebagai calon gubernur Jawa Timur, PKB selalu berada di belakang Khofifah.
Namun karena keputusan ribuan Kiai di Jawa Timur saat ini bulat mendukung Gus Ipul, maka PKB tidak ada keraguan untuk mengusung Gus Ipul.
Sementara itu, dalam sejarah Pilgub Jawa Timur, Khofifah memang sudah dua kali kalah menghadapi pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.
Pada Pilgub 2008, Khofifah berpasangan dengan Brigjen (Pur) Mudjiono. Saat itu Khofifah kalah. Begitu juga pada Pilgub 2013, Khofifah berpasangan dengan Irjen (purn) Herman Suryadi Sumawireja, lagi-lagi Khofifah juga kalah.
Jika pada pilgub 2008, Khofifah maju, berarti untuk ketiga kalinya dirinya akan berlaga di Pilgub Jawa Timur. (wah)