Curah Hujan Tinggi, Penyebab Harga Cabai di Surabaya Paling Mahal
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Jawa Timur, M Ardi Prasetiawan menyatakan harga cabai merah terus mengalami peningkatan harga. Hal ini disebabkan faktor cuaca yang tak menentu sehingga membuat produksi cabai turun.
"Cabai saat ini fluktuasinya tinggi, ini disebabkan hujan yang tak menentu sehingga panen dari petani kurang. Tapi Jatim masih surplus untuk cabai," katanya usai menghadiri acara di Grand City, Surabaya, Kamis 15 Maret 2018.
Ardi juga menjelaskan saat ini harga cabai di Jatim rata-rata Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu. Namun, harga cabai di Surabaya jadi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan kota-kota lain.
"Surabaya selalu jadi yang tertinggi karena di sini tak ada petaninya. Terakhir saya dapat datanya di pasar Surabaya cabai tembus harga Rp 70 ribu," ucap Ardi.
Namun, dengan kenaikan harga cabai di musim penghujan ini, Ardi mempunyai solusi untuk menghambat kenaikan harga tersebut. Dia menghimbau masyarakat untuk mengkonsumsi cabai kering, supaya mereka tak terlalu merasakan dampak kenaikan harga ini.
"Ya kita tengah berupaya untuk menyelesaikan persoalan ini. Tapi kita menghimbau kepada masyarakat untuk mau mengkonsumsi cabai kering," sambungnya.
Selain Surabaya, Ardi juga menjelaskan, bahwa kenaikan harga ini juga dirasakan oleh beberapa daerah lain, seperti Sidoarjo dan Gresik. Ketiga kota besar di Jatim ini memang selalu merasakan kenaikan harga yang cukup tinggi dibanding daerah lain. (hrs)