Begini Kronologi Penangkapan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko
Batu: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Penangkapan itu, bermula dari pertemuan seorang pengusaha Filipus Djap dengan Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota (pemkot) Batu Edi Setyawan.
Pada Sabtu, 16 September 2017, siang sekitar pukul 12.00 WIB, keduanya bertemu di sebuah restoran milik Filipus di Batu. Saat keduanya menuju parkiran, diduga terjadi penyerahan uang Rp100 juta dari Filipus kepada Edi Setyawan.
Sekitar 30 menit kemudian, Filipus diduga bergerak menuju rumah dinas Wali Kota Batu Eddy Rumpoko untuk menyerahkan uang sebesar Rp200 juta dalam pecahan Rp50 ribu. Uang itu dibungkus kertas koran dan dimasukkan dalam kantong kertas atau paper bag.
Uang itu diduga terkait fee proyek belanja modal dan mesin pengadaan meubelair di kantor Pemkot Batu tahun anggaran 2017 yang dimenangkan PT Dailbana Prima milik Filipus, dengan nilai proyek Rp5,26 miliar sebelum pajak.
"Kemudian, tim KPK mengamankan ketiganya bersama Y sopir Wali Kota Batu beserta uang Rp200 juta," kata Laode M Syarif saat konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Minggu, 17 September 2017.
Ketiganya lalu dibawa ke Kepolisan Daerah Jawa Timur untuk pemeriksaan awal.Â
Sementara tim KPK lainnya bertugas mengikuti Edi Setyawan di sebuah jalan di sekitar Kota Batu. Dari tangan Edi diamankan uang sebesar Rp100 juta yang juga terbungkus kertas koran.
Terpisah, tim KPK juga mengamankan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu, Zadim Efisiensi di rumahnya untuk kemudian menjalani pemeriksaan awal di Pemkot Batu.Â
Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, Minggu 17 September 2017, KPK menerbangkan Eddy Rumpoko, Filipus, dan Edi untuk menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung KPK.Â
Untuk kepentingan penyidikan, KPK juga menyegel sejumlah ruangan di beberapa lokasi, yakni ruang kerja wali kota Batu, ruang ULP, ruang kepala BKD, dan beberapa ruangan di kantor milik Filipus.
Lima orang diamankan KPK dalam OTT ini, yakni Eddy Rumpoko, Edi Setyawan, Filipus Djap, Zadim Efisiensi, dan sopir Eddy Rumpoko yang bernama Yunedi. (kuy)
Advertisement