Ini Penyebab Banyak Pemuda di Surabaya Positif Covid-19
Banyak dari kelompok usia muda di Surabaya dengan umur sekitar 15 hingga 34 tahun yang terpapar Covid-19. Hal ini diduga lantaran masih banyak yang nekat nongkrong di warkop atau cafe.
Lantas apa yang menyebabkan para kaum muda ini masih nekat berkumpul di tengah pandemi Covid-19?
Dokter Spesialis kejiwaan RSUD Dr. Soetomodr Yunias Setiawati SpKJ mengatakan, kelompok usia muda masih ingin menunjukkan jati diri dengan membentuk kesetiakawanan sosial, caranya dengan berkumpul bersama teman sebayanya.
"Nah, karena kondisi pandemi harus mendadak menyesuaikan. Pada awal-awal pandemi masih banyak yang mematuhi. Namun, di era new nomal mereka sudah merasa bosan karena terlalu lama diam di rumah terpisah dengan teman dan memutuskan untuk nongkrong atau mencari wifi untuk mengerjakan tugas," papar Yunias, Jumat, 18 September 2020.
Yunias juga menjelaskan, kedekatan anak muda dengan teman sebayanya terkadang membuat mereka lupa dan tidak mengindahkan bahaya.
"Karena merasa akrab, tidak mungkin temannya sakit, padahal mereka juga tidak mengetahui secara pasti teman tersebut telah kontak dengan siapa, apakah mereka terpapar atau tidak," kata Yunias
Menurut Yunias, ikatan pertemanan yang kuat ini juga membuat para pemuda merasa aman ketika berbicara dengan temannya tanpa memakai masker atau masker diturunkan di dagu.
Akibatnya, risiko penularan juga semakin tinggi. Sebab, saat nongkrong kebanyakan membuka masker, karena mereka tidak hanya makan dan minum. Tapi juga mengobrol sambil melepas masker.
Untuk mengingatkan anak muda atau mengantisipasi terpapar Covid-19, Yunias menyarankan agar orang tua atau tokoh panutan untuk melakukan pendekatan secara personal serta menjelaskan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Yang penting saat ini mengajarkan remaja untuk mengenal emosinya, mengembangkan energi positif. Misalnya tetap berteman tetapi lewat medsos di bawah pengawasan orang tua. Melibatkan remaja dalam kegiatan sehari-hari di rumah," pungkasnya.