Banser: Gebuk Saja Urusan Belakangan

Siapa saja yang akan berusaha merusak dan menghancurkan paham ahlussunah waljamaah annahdliyah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan dilawan oleh Banser.

“Siapa yang akan menghancurkan Aswaja dan NKRI, gebuk saja. Urusan belakangan’’.

Ini perintah Kepala Satuan Koordinasi Nasional Banser (Kasatkornas) H Alfa Isneini saat menjadi inspektur upacara Apel Kesetiaan Terhadap NKRI yang diadakan oleh Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Blitar di Lapangan Satrian Kanigoro Blitar, Ahad 11 Maret lalu.

Di hadapan ribuan peserta apel yang juga dihadiri Ketua Umum PP Ansor H. Yaqut Cholil Qomas dan Sekjenya Adung Abdurrahman serta Bupati Blitar H Rijanto itu Kasatkornas juga menyampaikan.

“ NKRI ini berdiri bukan karena hadiah dari penjajah.Namun berkat perjuangan yang berat dari para pahlawan termasuk perjuangan para kiai dan ulama NU.Sebagai kader bangsa dan benteng ulama. Kita harus benarni menghadapi mereka-mereka yang akan menghancurkan NKRI ,’’ tegas Alfa, melalui humasnya, Imam Kusnin Ahmad, pada ngopibareng.id, Senin, 12 Maret 2018).

Untuk itu, lanjut mantan ketua PW Ansor Jatim itu. Maka sangat wajar dan berkewajiban kalau Ansor dan Banser harus tetap mempertahankan keberadaannya.” Masyarakat Indonesia harus terus bersatu mempertahakan negara ini. Supaya NKRI tetap berdiri kokoh,’’ tambahnya.

Usai apel acara dilanjutkan dengan prosesi pelantikan pengurus GP Ansor Kabupaten Blitar periode tahun 2017-2020. Prosesi pelantikan langsung dipimpin ketua umum GP Ansor Yaqut Cholil Qomas.

Sebelum apel berlangsung, rombogan ketua umum singggah dulu di rumah dinas Bupati Blitar, lalu ziarah kemakam Proklamator Bung Karno dan  dilanjutkan ke makam H Atim Mijanto salah satu tokoh pendiri Banser. Acara dilanjutkan ketempat apel di lapangan Satren Kanigoro Blitar. Sambutan luar biasa diberikan Ansor dan Banser Blitar. Dengan penuh semangat mereka menyanyikan sebuah lagu khas Banser itu. “ Luar biasa sambutan sahabat-sahabat. Lagunya sangat bagus aku ingin hafal dan difiralkan,’’ komentar Gus Yaqut. (adi)