Advertisement
Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya Digeruduk Ormas

Asrama Mahasiswa Papua, di Jalan Kalasan Surabaya kembali dikepung sejumlah. Kali ini giliran anggota ormas berpakaian loreng-loreng mendatangi asrama itu siang tadi.
Ini bermula ketika belasan anggota ormas mencoba memaksa masuk ke area asrama mahasiswa, pukul 12.30 WIB, Rabu, 15 Agustus 2018.
Salah seorang mahasiswa Papua, Yoab Orlando, yang mengetahui kedatangan ormas itu mencoba menanyakan maksud kedatangan mereka di pintu gerbang. Namun, saat dialog berlangsung belasan anggota ormas lain tiba-tiba mendorong gerbang, dan memaksa masuk mencari mahasiswa lain yang tengah berada di dalam asrama.
"Saat saya menanyakan pada satu orang, tiba-tiba yang lain jumlahnya belasan masuk dan mencari mahasiswa lain di dalam asrama," kata Yoab, ditemui usai kejadian pengepungan, pada ngopibareng.id.
"Mereka berteriak kata-kata kasar, beberapa diantara mereka membawa botol dan batu lalu dilemparkan ke arah asrama," tambahnya.
Yoab mengatakan, teman-temannya yang mengetahui kedatangan ormas tersebut kemudian berlari ke dalam asrama, dan setelah itu kembali ke depan sembari membawa kayu dan sapu.
Advertisement
"Kami bermaksud melindungi diri, tidak ada penyerangan, bahkan sebelum penyerangan terjadi, anggota ormas tersebut juga lari ke arah luar," kata dia.
Saat belasan anggota ormas itu berlari ke arah luar, salah satu di antara mereka ternyata terjatuh dan mengalami pendarahan bagian tangan.
"Mereka menuduh kami melakukan penyerangan padahal kontak fisik saja belum terjadi," kata Yoab.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Tambaksari Kompol Prayitno mengatakan, peristiwa ini terjadi karena mahasiswa Papua enggan mengibarkan bendera merah putih.
Padahal, kata dia, pihak Pemkot Surabaya sudah mengeluarkan surat edaran soal pengedaran bendara, menjelang hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus, mendatang.
"Edaran dari pemkot juga memerintahkan untuk setiap rumah atau setiap bangunan yang ada di Surabaya, mengibarkan bendera merah putih. Sementara di asrama mahasiswa Papua ini belum terlihat, akhirnya yang mengambil tindakan pihak ormas," kata dia.
Ditanya soal salah seorang anggota ormas yang terluka akibat insiden ini Kompol Prayitno mengatakan anggota itu mengaku mendapat serangan benda tajam di area tangan.
"Luka di bagian tangan dan dijahit beberapa jahitan, yang terluka atas nama Arifin, dan sudah melapor ke Polrestabes Surabaya," kata dia ditemui, usai peristiwa itu
Hingga kini, area di sekitar asrama mahasiswa Papua masih mencekam beberapa anggota ormas dan kepolisian terlihat berjaga di sekitar lokasi. (frd/amr)
Advertisement
Advertisement