
Ancaman Meningkat, Kok Vaksin Covid-19 Ditolak

Pemerintah disibukkan lagi oleh meningkatnya ancaman Covid 19 sebagai rentetan menguatkanya wabah virus di seluruh dunia.
Kalau Covid-19 semakin kuat, pemerintah akan menerapkan “pembatasan kegiatan sosial” untuk menghambatnya. Bahkan, bisa juga menerapkan “lockdown", tetapi ini adalah pilihan terakhir karena dampak ekonominya besar sekali.
Saya menaruh kepercayaan besar atas setiap langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam melindungi kesehatan seluruh masyarakat. Segenap keputusan yang diambil tentunya disertai alasan yang kuat, hasil dari suatu analisa yang konprehensif.
Pandangan masyarakat seringkali goyah oleh tersebarnya informasi hoaks yang sengaja dilemparkan di medsos. Sebagai contoh, ada info yang mengajak agar jangan percaya terhadap vaksin yang kata si penyebar ditujukan membunuh umat manusia.
Sebaliknya, Vaksin Covid-19 sesungguhnya dibuat untuk menjadi daya tangkal terhadap Covid-19. Untuk menjadi vaksin yang siap pakai, memerlukan proses laboratoris yang panjang. Bahkan, Vaksin Covid-19 hanya boleh dipakai kalau sudah mendapat izin dari BPOM.
Presiden Jokowi menyatakan pada 8 Januari 2021, sampai saat ini BPOM belum memberi izin, karena masih dalam proses penelitian. Anehnya, sudah tersebar sejumlah info hoaks yang mengajak masyarakat untuk menolak Vaksin. Sungguh keji mereka itu, laknatulllah.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat sosial politik, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015. Tinggal di Jakarta.
Baca Juga :
Setelah FPI Dibubarkan, Lalu Apa?



Penulis : Riadi
Berita terkait:
Letusan Gunung Merapi Kini Dominan Efusif, Apa Maksutnya?
Warta BumiMagma lebih encer dan mampu menjangkau wilayah yang luas.
Pasien Gay Mesum di Wisma Atlet Terancam Dipenjara
KriminalitasPasien gay mesum di Wisma Atlet telah ditetapkan sebagai tersangka.
Update Covid-19, Indonesia Tambah 10.365 Kasus
ReportaseSebanyak 308 orang meninggal.
Topik Lainnya
Temukan topik menarik lainnya.