Buaya Muara Lepas di Kediri, Ini 8 Faktanya

Beberapa hari lalu masyarakat Kediri dikejutkan dengan penemuan buaya Muara di Sungai Brantas kecamatan Ringinanom. Dilansir dari penelitian berjudul Daily Behavior of Saltwater Crocodile (Crocodylus porosus) in Jogja Animal Rescue Center dan blog.reservasi.com, berikut delapan fakta menarik tentang buaya muara.

Merupakan Hewan Semi-Akuatif

Yang dimaksud dengan semi-akuatik adalah bisa hidup di darat pun perairan. Biasanya, di perairan buaya lebih sering berenang, menangkap mangsa dan bernafas dengan muncul ke permukaan. Sedangkan, jika di darat ia lebih sering berjemur.

Perilakunya Dipengaruhi Suhu dan Lingkungan

Suhu berpengaruh pada nafsu makan dan metabolisme buaya. Sedangkan, perilaku bergerak buaya dalam penangkaran dan alam bebas akan berbeda. Selain itu, faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketahanan buaya itu sendiri.

Berukuran Panjang dan Besar

Berat badannya bisa sampai 200 kilogram. Sedangkan, maksimal panjang ukuran buaya muara ini bisa mencapai enam hingga tujuh meter. Meskipun demikian, ukuran jantan dan betinanya berbeda. Mayoritas ukuran jantan lebih panjang satu meter dibandingkan dengan betina.

Ketika tubuh buaya bertambah panjang, maka kemampuan berenangnya pun berubah. Semakin panjang ukuran buaya, kemampuan berenangnya semakin cepat.

Ukuran Berpengaruh pada Dominasi

Ukuran mempengaruhi dominasi buaya itu sendiri. Semakin besar ukurannya, semakin mendominasi. Perilaku mendominasi terlihat saat menangkap mangsa, bereproduksi, mempertahankan wilayah, dan memilih lokasi sarang

Memiliki Otak yang Berkembang

Buaya memiliki kemampuan untuk mengamati pola dan kebiasaan mangsa. Untuk alasan itulah, buaya memiliki otak yang berkembang jika dibandingkan dengan reptil yang lain.

Peduli dengan Anaknya

Buaya bisa melakukan vokalisasi pendek untuk menggertak atau pun memanggil anaknya. Tujuannya adalah untuk melindungi mereka dan menjaga daerah kekuasaannya.