Tumpukan Sampah Ancam Jembatan Cagar Budaya di Kediri, Pemkot Lakukan Aksi Bersih Sungai Brantas
Pemerintah Kota Kediri bergerak cepat menanggapi tumpukan sampah yang menyangkut di pilar Jembatan Lama Sungai Brantas, yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Aksi bersih-bersih dilakukan pada Senin, 20 Mei 2025, sebagai langkah pencegahan kerusakan struktur jembatan bersejarah tersebut.
Jembatan yang telah berdiri lebih dari 156 tahun ini terancam oleh sampah kiriman dari hulu Sungai Brantas, terutama saat musim hujan. Tumpukan sampah seperti bambu, ranting, hingga limbah rumah tangga, menumpuk di sekitar pilar jembatan dan berpotensi membebani serta merusak fondasi bangunan bersejarah itu.
“Jika tidak segera dibersihkan, tumpukan sampah bisa mengganggu kekuatan struktur jembatan. Apalagi arus sungai cukup deras dan banyak membawa sampah seperti bambu,” ujar Bagus Alit, Sekretaris Daerah Kota Kediri.
Potensi Kerusakan Jembatan Cagar Budaya Karena Sampah Sungai
Bagus Alit juga menambahkan bahwa curah hujan yang tinggi memperbesar kemungkinan sampah terbawa dari hulu. Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen melakukan pembersihan secara rutin guna menjaga keberlanjutan fungsi dan nilai sejarah jembatan tersebut.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan saluran air.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Jangan buang sampah ke sungai atau selokan karena dampaknya bisa sangat merugikan,” imbuhnya.
Aksi Bersih Sungai Brantas: Kolaborasi Lintas Instansi
Aksi bersih sungai ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat dan hasil pemantauan lapangan, seperti disampaikan oleh Joko Arianto, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri.
“Jembatan Lama adalah bagian dari warisan budaya. Kami punya tanggung jawab menjaga kondisinya. Semakin banyak sampah, semakin besar risikonya bagi struktur jembatan,” jelas Joko.
Pembersihan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, DPUPR, DLHKP, serta bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta dan instansi terkait lainnya. Proses pembersihan dilakukan dengan hati-hati, memperhatikan keselamatan petugas di tengah kondisi debit air yang masih tinggi.
Imbauan untuk Masyarakat: Stop Buang Sampah ke Sungai
Joko juga menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai. Ia menyebutkan sering menemukan sampah besar seperti kasur dan bantal, yang dapat memicu banjir akibat saluran air tersumbat.
“Kami minta warga untuk lebih peduli. Jangan buang barang bekas ke sungai. Selain mencemari lingkungan, juga membahayakan infrastruktur dan keselamatan,” tegasnya.
Sebagai tambahan, masyarakat juga diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan deras guna menghindari risiko kecelakaan.
Advertisement