Ribuan Maba UIN Malang Geruduk Rektorat Tuntut UKT Turun
Sekitar 3 ribu mahasiswa baru (maba) yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli Uang Kuliah Tunggal (UKT) UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki), Malang geruduk rektorat,
Mereka menuntut uang UKT diturunkan, karena membebani. "Turun, turun, turun UKT, turun UKT sekarang juga," teriak massa aksi, Jumat, 16 Agustus 2019.
Diketahui, uang UKT berdasarkan Keputusan Rektor nomor surat 025/Un.3/KU.01.2/2019, nominal UKT terendah golongan satu yakni Rp. 400.000. Sedangkan, tertinggi Fakuktas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan sebesar Rp26 juta.
"UKT sekarang tidak masuk akal. Orang tua kita capek banting tulang. Mereka seenaknya menentukan tanpa melihat kondisi ekonomi orang tua," ujar salah satu orator aksi.
Maria Sinta, salah satu maba asal Blitar meengeluh karena nominal UKT yang diterima sangat membebani. Ia mendapat UKT sebesar Rp7 juta lebih.
"Ibu saya itu guru honorer dapat tunjangan Rp 1.700.000, tapi gaji bulanan dari sekolah hanya dapat Rp200.000. Sedangkan bapak jualan kue penghasilannya tidak tentu,” katanya.
Maria menambahkan, tanggungan orang tua tidak hanya satu, tapi masih ada dua adiknya yang juga butuh biaya untuk sekolah.
"Adik pertama saya baru masuk madrasah tsanawiyah (MTs), sedangkan yang kedua masih sekolah SD," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Umar Abdillah, maba dari Fakultas Ekonomi ini juga mengeluh beban berat UKT sebesar Rp2.083.000. Menurutnya, nominal tersebut tidak sesuai dengan kemampuan orang tuanya yang usaha pracangan.
"Ayah hanya berjualan di toko dan ibu hanya bantu-bantu saja. Penghasilan sebulan dari toko tidak sampai sejuta. Adik saya masih ada dua yang sekolah di MTs, yang kedua mau masuk TK," katanya.
Aksi maba ini ditemui wakil rektor III, Isroqunnajah. "Terima kasih atas aspirasinya, setelah kita mendengar semuanya kita akan komunikasikan ke Pak Rektor," ujarnya.
Setelah menyampaikan hal tersebut pria yang akrab disapa Gus Iss tersebut agar massa aksi membubarkan diri. Namun massa menolak. Mereka bertahan di depan rektorat.
Sampai saat berita ini diturunkan, massa aksi sudah memasuki gedung rektorat. Mereka bergerombol di ruangan lantai bawah sembari duduk-duduk.
Advertisement