Mayat Siswi SMK di Lamongan Korban Pembunuhan?
Penemuan mayat perempuan di sebuah warung kopi (warkop) seputar kompleks Perumahan Made Great Residen, Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan masih misterius.
Hingga kini, mayat yang diketahui berinisial VPR, 16 tahun, siswi salah satu SMK di Lamongan itu belum diketahui penyebab kematiannya. Apakah dia korban pembunuhan?
Polisi belum memastikan penyebab kematian korban. Alasannya masih menunggu hasil otopsi internal oleh tim medis RSUD dr Soegiri Lamongan.
"Tim masih olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan saksi saksi. Untuk jenazah juga masih proses visum et repertum,” terang Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, Rabu 15 Januari 2025, malam.
Memang, hanya lewat pemeriksaan medis untuk bisa menentukan apakah mayat perempuan asal Kecamatan Sukodadi, Lamongan itu korban pembunuhan atau bukan.
Karena secara fisik sangat sulit dideteksi. Tidak bisa ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Sebab, kondisi fisik tubuhnya mulai membusuk. Bahkan, wajahnya hampir tidak bisa dikenali.
Hanya, secara barang bukti di TKP bisa saja diduga korban pembunuhan. Saat ditemukan, posisi mayat seperti ada yang mengatur. Posisi terlentang ditutupi kursi kayu panjang.
Selain itu, kepala korban juga diketahui terlilit celana jins. Barangkali ini menjadi salah satu petunjuk jika kasus tersebut mengarah pada pembunuhan. Apalagi polisi juga menemukan sebuah batu kumbung di sisi korban.
"Semua barang bukti yang ditemukan di TKP dikumpulkan sebagai bahan penyelidikan,” imbuh Ipda Hamzaid.
Sebagai informasi, ternyata sebelum kasus ini mencuat, orang tua korban, T, 60 tahun sudah melaporkan kehilangan anak ke Polsek Sukodadi.
VPR keluar rumah tanpa pamitan sejak Jumat 10 Januari 2025, sekitar pukul 14.00 WIB. Orang tua menunggu hingga menjelang maghrib, VPR tak kunjung pulang. "Padahal, kalau keluar rumah biasanya menjelang mahrib pasti pulang,” tutur T saat melapor.
T berinisiatif mencari dengan menanyakan kepada sejumlah orang, salah satunya kepada Sudarsono, tetangga dekat. Rupanya, Sudarsono mengaku melihat korban dijemput oleh seorang pemuda berbadan kecil naik motor pukul 14.00 WIB. Setelah mendapatkan informasi tersebut, T tak bisa berbuat banyak. Ia pun pulang menunggu kepulangan sang anak hingga keesokan harinya.
T lantas melaporkan kehilangan anak ke polsek setempat, dan korban baru ditemukan Rabu 15 Januari 2025, saat ada penemuan mayat di sebuah warkop di seputar komplek Perumahan Made Great Residen, Desa Madedadi, Kecamatan Lamongan.
Advertisement