Ternyata Ini, Sosok Di Balik Sukses Via Vallen
“Oh ya, Minggu depan ketemu ya, ini Via masih umroh, sepulang umroh aja ntar ketemu,”
Begitu ucap Dicky Sundri melalui telepon genggamnya. Siapa Dicky Sundri? Juga siapa Willy?
Dicky adalah bos lebel Ascada Record Jakarta, yang ikut berjasa, melambungkan nama Via Vallen di Jakarta.
Di kalangan artis, Dicky dikenal sebagai produser ganteng bertangan dingin. Era 90-a sudah jadi produser rekaman. Saat itu, perusahaan rekamannya namanya IndoMusik. Merekam lagu-lagu Cak Nun/Kiai Kanjeng, Franky Sahilatua, dan artis-artis orbitan Deddy Dores. Dua band yang direkam Dicky, Asbak Band dan Dadali Band. Album-album emas Deddy Dores, juga banyak direkam Dicky Sundri.
Sedangkan Willy, adalah talentscot, pencari bakat artis. Dia sering ke Jatim, mencari artis-artis muda berbakat, yang dibawa ke Jakarta. Willy juga mengatur management artisnya. Duet Dicky Sundri dan Willy ini lah, sangat berperan di balik sukses Via Vallen di Jakarta. Menurut Dicky, mengorbitkan artis Jatim, tidak sama dengan artis daerah lain. “Ada seni tersendiri, rata-rata artis Jatim punya prinsip, dan kami menghargai itu, karena itu kami berpartner,” ujarnya kepada ngopibareng.id kemarin. Bagi Maulidia Oktavia, nama asli Via Vallen, asal Tanggulangin, Sidoarjo, tentu tak lepas dari campur tangan keduanya, di balik sukses kariernya.
Advertisement
Selain tangan produser, tentu saja, jasa di balik karier Via, adalah ayahnya, Mohammad Arifin, musisi dangdut di Sidoarjo. Sang ayah adalah gitaris dangdut. Pengakuan Via,’’Dari kecil, aku sudah suka nyanyi, sejak SD sudah tampil, ikut ayah.”
Sejak kecil Via suka Evanescence, group rock alternative dari Amerika. Suka apanya? “ Vokalnya, karakter suaranya powerful. Terus dandanan panggungnya simpel, apa adanya mereka aja gitu,’’ ujar Via, seperti dikutip Jawa Pos. Nama panggung Vallen juga diambil dari album pertama Evanescence yang berjudul Fallen. ’’Aku plesetin saja jadi Vallen. Kece kan?’’ ujarnya.
Saking sukanya sama dua penyanyi luar negeri tersebut, Via kemudian merasa tertantang. Jika masyarakat Indonesia bisa menikmati musik barat, mengapa dangdut tidak bisa dikenal di luar negeri? Pertanyaan itulah yang ingin dijawab Via melalui musik-musiknya. Siapa tahu, bisa booming internasional. Tahun 2016, Via sudah konser di Hongkong dan China. Via mengaku, karier dangdutnya banyak dihabiskan dengan orkes Sera, Gresik. Via gabung Sera pada 2008. “Dari situ, aku jalani manggung dari kota ke kota,’’ tutur Via.
Sejak awal, Via tampil beda, lebih kasual. Pemilihan gayanya itu ternyata sempat mendapat sedikit ’’tentangan’’ dari sang bunda, Rosida. Ibunya meminta Via memakai gaun-gaun gemerlap hingga sepatu hak belasan sentimeter. Maklum, tren tersebut sedang menjadi gaya andalan penyanyi-penyanyi dangdut terkenal. ’’Moh ah ndeso (nggak mau, kampungan, Red),’’ tangkis Via menirukan jawabannya kepada sang bunda kala itu. Akhirnya, sang Bunda, menyerah. Via sendiri lantas memilih tampil dengan celana jins sobek-sobek, kaus, dan sepatu sneakers. ’’Pertamanya ya dicibir teman seprofesi. Katanya, nggak bondo, hahaa, “ungkap Via.
Advertisement
Tapi Via tak menggubrisnya. Dia tetap mempertahankan penampilannya yang beda. Kekinian, funky, dan ala artis Korea. Bahkan gaun dipadukan dengan kemeja dan heels sporty. Malah sekarang jadi trend di kalangan penyanyi dangdut di tanah air. Via suka tampil dengan aksesori ala Koreanstyle. Seperti kalung choker. Alhasil, penampilannya di panggung maupun layar kaca benar-benar beda. Begitu juga lagu dangdut koplonya. Ada sisipan bait-bait rap khas kulit hitam. Tapi bahasa Jawa. Sangat kekinian.
Siapa penyanyi dangdut Indonesia yang paling digemari Via? Ternyata, Rita Sugiarto. Dari segi apanya? ’’Bunda Rita itu, bagiku, diva dangdut. Aku banyak belajar banyak untuk cengkok dan teknik nyanyi dangdut,”’ tuturnya. Kini, Via Vallen, Nella Kharisma dan Sodiq Monata dan Rena KDI, berada di barisan Gus Ipul. Siap hadir di panggung-panggung kampanye Gus Ipul di Jatim mulai Maret depan. (dmr)
Single Hits Via Vallen
"Piker Keri"
"Selimut Rindu"
"Kimcil Kepolen" (Koplo)
"Bilang I Love You"
"Kanggo Riko" (Koplo)
"Sitik sitik" (Koplo)
"Kuingin Kau Mati Saja"
"Lele Diwedangi" (Koplo)
"Lungset feat. Mahesa" (Koplo)
"Satu Cinta"
"Cintai Aku Selamanya"
"Sayang" (Koplo)
"Sakit Sakit Hatiku"
"Secawan Madu"
"Selingkuh"
"5 Centi"
"Cinta Kurang Gizi"
"Baper"
"Makan Diluar"
"Lepas Tanpa Kata"
"Warna Cinta"
"Tak Bisa Memiliki"
Album
The Names (2016)
Best Via Vallen (2016)
Best Cover Collection (2017)
Sayang (2017)
Advertisement