Terlibat Kecelakaan di Gresik saat Antar Umroh, 7 Warga Tuban Meninggal
Tragedi kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Desa Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis pagi, 10 April 2025 sekitar pukul 05.45 WIB. Kecelakaan melibatkan sebuah mobil pribadi Isuzu Panther bernomor polisi DK-1157-FCL yang membawa rombongan pengantar umroh asal Kabupaten Tuban, dan sebuah bus Hino S-7707-UA.
Akibat kecelakaan tragis ini, tujuh orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Seluruh korban merupakan satu keluarga asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.
Kepala Desa Tuwiri Wetan, Wiji Santoso, membenarkan bahwa ketujuh korban adalah warganya yang tengah dalam perjalanan mengantar salah satu anggota keluarga mereka, Muhammad Aqib (26 tahun), yang hendak berangkat umroh.
“Iya, warga kami dari Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Gresik,” ujar Kades Wiji saat ditemui di rumah duka.
Daftar Nama Korban Meninggal Kecelakaan Maut di Gresik
Berdasarkan data resmi dari Pemerintah Desa Tuwiri Wetan, berikut nama-nama korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Gresik tersebut:
Akhmad Basuki (49 tahun) – sopir mobil Isuzu Panther
Besar (66 tahun)
Muhammad Al Fatih (3 tahun)
Hafiz Gandawiharja (17 tahun)
Muhammad Aqib (26 tahun) – calon jamaah umroh
Wiwik Sunarti (43 tahun)
Lislikah (54 tahun)
Sementara itu, sopir bus Hino, Suwarno (46 tahun) dan kernetnya Khoirul Anam (23 tahun), dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapat perawatan medis.
Proses Evakuasi dan Rencana Pemakaman Korban
Ketujuh jenazah saat ini berada di RSUD Ibnu Sina Gresik dan dalam proses pemulangan ke rumah duka di Kabupaten Tuban. Pemerintah Desa dan keluarga besar korban telah menyiapkan prosesi salat jenazah dan pemakaman yang rencananya akan dilakukan secepatnya.
“Kalau nanti jenazah sudah datang, langsung disalati dan dimakamkan di pemakaman desa,” tambah Kades Wiji.
Peristiwa kecelakaan ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tapi juga masyarakat Desa Tuwiri Wetan dan warga Tuban secara umum. Ungkapan duka dan belasungkawa terus mengalir di berbagai media sosial, terutama karena para korban merupakan satu keluarga yang hendak mengantar anggota mereka menjalankan ibadah ke Tanah Suci.
Advertisement