Terendah se-Jawa, Jatim Catat Inflasi 0,93 Persen per April 2025
Badan Pusat Statistik mencatatkan inflasi Jawa Timur terjaga pada angka 0,93 persen secara mounth to mounth (m-to-m) pada periode April 2025. Angka tersebut sekaligus menjadi angka terendah se-Pulau Jawa.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, inflasi yang ada disebabkan kebijakan diskon tarif listrik yang memberi andil 0,99 persen. Kemudian emas perhiasan mengalami inflasi 0,20 persen.
Tak hanya itu, diskon tarif angkutan udara di masa idul fitri lalu memberi andli 0,08 persen, kemudian bawang merah dan kelapa menyumbang 0,03 persen.
Sementara itu, beberapa komoditas seperti cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, serta cabai merah, disebutkan menjadi penahan inflasi pada bulan April 2025.
Sementara untuk provinsi yang mengalami inflasi tertinggi pada periode April adalah Yogyakarta sebesar 1,67 persen, disusul Jakarta 1,44 persen, Jateng 1,38 persen, Banten 1,29 persen dan Jabar 1,01 persen.
"Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk mengontrol inflasi selama lebaran, termasuk meningkatkan produksi dan distribusi barang kebutuhan pokok, serta melakukan pengawasan harga," kata Khofifah.
"Bahkan atas kerja keras kita bersama ini, inflasi kita lebih rendah dari nasional yakni 1,17 persen," tambahnya.
Selain inflasi, nilai ekspor Jatim juga bergerak positif. Data BPS menunjukan, Jatim menjadi provinsi kedua dengan jumlah ekpor tertinggi mencapai 6.134,9, angka tersebut naik 0,10 persen pada Maret dibanding Februari 2025. "Begitu juga impor kita pada periode yang sama naik 3,28%," kata mantan Mensos RI itu.
Sedangkan untuk sektor pariwisata jumlah kunjungan wisatawan mancanegara periode Januari hingga Maret 2025 mencapai 56.971 orang.
Dengan adanya capaian-capaian tersebut, ia berharap sinergi dan kolaborasi terus ditingkatkan sehingga semangat Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara dapat terwujud.
"Kita berharap, prestasi ini menjadi mementum bagi kita untuk bersinergi bersama membangun Jatim jaya luar biasa menuju Gerbang Baru Nusantara," pungkasnya.
Advertisement