Pemkab Situbondo Genjot Penanganan Stunting Menuju Zero Persen dengan Dua Strategi Utama
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo terus memperkuat komitmennya dalam mencapai target zero stunting di wilayahnya. Dua strategi prioritas menjadi fokus penanganan, yaitu intervensi sensitif dan intervensi spesifik, yang diharapkan mampu menekan angka stunting hingga nol persen, sesuai target Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Wakil Bupati Situbondo, Hj. Ulfiyah, menjelaskan bahwa pendekatan intervensi sensitif meliputi penguatan layanan dasar dan infrastruktur pendukung kesehatan keluarga. Beberapa program unggulan dalam kategori ini antara lain:
Pengelolaan manajemen data terintegrasi
Pemanfaatan lahan pekarangan keluarga
Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan)
Penyediaan air minum aman
Pembangunan jamban sehat dan rumah tidak layak huni
Pemberian insentif kepada Kader Posyandu KB dan Ketua RT
“Semua ini merupakan bagian dari pendekatan komprehensif untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung tumbuh kembang anak,” ungkap Wabup Ulfiyah saat zoom meeting penilaian strategi percepatan penanganan stunting bersama Pemprov Jatim, Rabu 11 Juni 2025.
Intervensi Spesifik: Fokus pada Ibu Hamil dan Balita
Di sisi lain, intervensi spesifik yang dilakukan Pemkab Situbondo menyasar langsung kelompok paling rentan terhadap stunting, yaitu ibu hamil dan anak usia bawah lima tahun (balita). Program-program yang dijalankan meliputi:
Program Berantas (Berobat Tanpa Batas)
Peningkatan gizi ibu hamil dan balita
Penambahan alokasi anggaran penanganan stunting, termasuk di APBDes
“Penambahan anggaran tiap tahun membuktikan bahwa Pemkab Situbondo serius dalam menurunkan angka stunting. Dukungan ini juga menjangkau hingga tingkat desa,” imbuh Wabup Ulfiyah yang berasal dari Kecamatan Jangkar.
Situbondo Masuk Daerah dengan Angka Stunting Terendah di Jawa Timur
Berdasarkan data tahun 2024, prevalensi stunting di Situbondo tercatat sebesar 10,6 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata angka stunting di Jawa Timur sebesar 14,7 persen. Situbondo pun menjadi kabupaten dengan angka stunting terendah kedua di Jawa Timur, setelah Kabupaten Magetan.
“Capaian ini tidak membuat kami lengah. Justru menjadi penyemangat agar Situbondo bisa menjadi kabupaten pertama di Jatim yang mencapai zero stunting,” tegas Wabup perempuan kedua dalam sejarah Situbondo itu.
Advertisement