Tangkal Wabah Virus Corona, Ini Pesan Guru Longevitology

Ada cara khusus menangkal wabah virus Corona dari teknik penyembuhan Longovitology. Apa itu? Memperkuat daya tahan tubuh dengan banyak melakukan meditasi.

Cara itu disampaikan Guru Longevitology We Yu Feng dari Taiwan melalui Ketua Perkumpulan Longevitology Ongko Digdoyo. Pesan itu disampaikan Ongko saat perayaan Imlek perkumpulan Longevitology di Golden City Mall, Surabaya.

"Guru kita We Yu Feng pesan agar semua memperkuat daya tahan tubuh untuk menghadapi virus corona. Perbanyak meditasi dan lakukan terapi dengan membuka cakra 7 dan 5," kata Ongko menirukan pesan Guru We.

Longevitology adalah teknik terapi dengan menggunakan energi alam. Terapi dengan menyelaraskan energi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang bermasalah. Meditasi menjadi cara untuk menyelaraskan energi tersebut.

Menurut Guru We, memperbanyak meditasi akan memperkuat daya tahan tubuh. Sekaligus juga memperkuat spiritualitas kita semua sebagai ummat manusia.

Pertunjukan Barongsai di perayaan Imlek Longevitology.

"Longevitology tidak hanya berguna untuk penyembuhan, tapi juga membangun spiritual kita," kata Guru Wu seperti ditirukan Ongko di depan ratusan anggota Longevitology yang hadir di Peeayaan Imlek, Selasa malam, 4 Februari 2020.

Selain dari Surabaya, mereka datang di berbagai pusat Longevitology yang ada di Jatim. Seperti dari Pasuruan, Kediri, Jombang, dan Mojokerto. Perayaan Imlek dihadiri sejumlah pengusaha seperti pemilik Golden City Mall Hermawan Santosa.

Selain melakukan terapi penyembuhan di sejumlah center, Longevitology juga selalu menggelar bakti sosial di berbagai panti. Para relawan melakukan bakti sosial sekaligus mengasah kemampuannya untuk menyelaraskan energi alam untuk penyembuhan.

Pasien lumpuh korban perampokan (tengah) beri kesaksian tentang hasil terapi Longevitology.

Dalam terapi penyembuhan, setiap pasien dibuka cakranya oleh relawan Longevitology yang sudah dilatih. Setelah dibuka cakranya kemudian diterapi dengan menggunakan energi alam. Fungsi energi untuk memulihkan sel-sel yang bermasalah.

Longevitology yang lahir sejak 1993 kini sudah berkembang 24 negara. Sudah lebih 6 juta orang mempelajarinya. Di Indonesia dikembangkan Yayasan Longevitology Surabaya pimpinan Ongko Didgdoyo.

Setiap tahun, Longevitology Surabaya menggelar kelas longevitology. Angkatan ke-9 akan berlangsung 30 Maret sampai 4 April 2020. Pendaftaran sudah dimulai 2 Februari lalu. Kini masih dibuka untuk pendaftaran secara online.