Swedia Tak Punya Perdana Menteri
Perdana Menteri (PM) Swedia baru resign beberapa jam setelah dipilih. Dia urung menggantikan PM lama, Stefan Lofven, yang mengundurkan diri dua minggu lalu atau pada 10 November 2021 usai tujuh tahun memimpin Swedia.
Awalnya, Parlemen Swedia telah memilih Menteri Keuangan sekaligus pemimpin partai Demokrasi, Magdalena Andersson, sebagai perdana menteri perempuan pertama di negara itu, Rabu 24 November 2021.
Magdalena Andersson terpilih menjadi perdana menteri usai mengantongi 174 suara parlemen. Sementara itu 117 suara menentang, dan yang abstain sebanyak 57 suara. Di bawah sistem Swedia, kandidat perdana menteri tak perlu mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Mereka hanya perlu menghindari suara yang menentangnya atau 175 suara.
Magdalena Andersson sudah lebih dulu memastikan dukungan dari koalisi Demokrat Sosial dengan Green selaku partai Tengah. Namun, partai hijau ini memutuskan keluar dari koalisi setelah Magdalena Andersson terpilih. Selanjutnya, dia secara resmi menjadi perdana menteri dan menunjuk pejabat yang membantu menjalankan pemerintahan Swedia, pada Jumat, 26 November esok.
Advertisement
Magdalena Andersson Mengundurkan Diri
Secara mengejutkan, Magdalena Andersson mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa jam setelah terpilih. Dia memilih resign setelah anggaranya tidak disetujui dan Partai Hijau tiba-tiba memutuskan keluar dari koalisi pemerintahan. Pengumuman pengunduran diri Andersson ini disampaikan lewat akun Twitter Swedia.
"Ada praktik konstitusional bahwa pemerintah koalisi harus mengundurkan diri ketika satu partai mundur. Saya tidak ingin memimpin pemerintahan yang legitimasinya akan dipertanyakan," kata Magdalena Andersson, dikutip dari AFP.
Perempuan 53 tahun itu juga mengatakan pemerintahan yang ada saat ini akan terus berlanjut. "Pemerintah saat ini akan tetap sebagai pemerintahan sementara sampai pemerintahan baru terbentuk," tutur Magdalena Andersson.
Perempuan kelahiran 23 Januari 1967 itu mengaku telah berbicara dengan ketua parlemen bahwa dia berharap untuk diangkat kembali sebagai perdana menteri yang hanya terdiri dari pemerintahan satu partai, yakni dari Sosial Demokrat.
"Satu partai, pemerintahan Sosial Demokrat," tegasnya.
Advertisement