Stadium Generale Unusa, Telemedicine Masa Depan Dunia Kesehatan
Telemedicine akan menjadi masa depan layanan kesehatan, di mana masyarakat akan lebih nyaman melakukan perawatan di rumah daripada rumah sakit. Perkembangan dunia kesehatan ini dibahas dalam stadium Generale yang digelar Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu, 15 Oktober 2022.
Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA yang merupakan ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) didapuk menjadi pemateri dalam acara kali ini.
Dalam sambutannya, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menjelaskan masyarakat saat ini sudah banyak yang memperoleh pendidikan, sehingga membuat tingkat pendidikan masyarakat Indonesia akan semakin meningkat ke arah yang baik.
Hal ini dibarengi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Sehingga membuat tuntutan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat harus diwujudkan.
Ke depannya masyarakat tidak merasa puas jika melakukan perawatan di rumah sakit seperti saat ini. Namun masyarakat akan merasa puas dan nyaman jika menjalani perawatan di rumah.
"Dengan fasilitas kesehatan sama persis seperti yang diterima di rumah sakit," ucap Jazidie.
Sehingga Jazidie berharap wajah kesehatan di Indonesia akan semakin baik. Mulai dari dokter, perawat hingga pelayanan rumah sakit akan semakin baik. Kemajuan dunia kesehatan Indonesia akan berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi seperti saat ini.
Dalam materinya, Nuh menjelaskan pergeseran dalam dunia kesehatan semakin terlihat. Dimana peran teknologi yang pesat membuat pergeseran ini semakin terlihat.
"Dahulu kita kalau mau mendaftar ke rumah sakit harus ke rumah sakit dengan waktu yang lama, tapi sekarang hanya dengan handphone akan semakin mudah pasien tidak harus ke rumah sakit cukup daftar online, semuanya bisa teratasi," ungkapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014 ini menjelaskan pergeseran tersebut di mana masyarakat saat ini tidak ingin ribet dalam pelayanan kesehatan.
"Jadi ke depannya telemedicine akan dipilih masyarakat untuk konsultasi kesehatan tanpa harus datang ke rumah sakit," ungkap Nuh.
Nuh mengingatkan untuk mahasiswa Kedokteran serta profesi ners atau perawat untuk tidak banyak menguasai ilmu yang ditekuni. Tapi juga dibarengi dengan wawasan teknologi agar bisa menghadapi tantangan ke depan.
Dengan kondisi ini, Nuh menyebut jika kemajuan ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Sehingga yang harus dikuasai bukan ilmu yang digeluti saat ini, tapi juga harus bisa menguasai komunikasi yang baik bagi pasien agar pasien lebih tenang saat berkonsultasi tentang kesehatan.
Pria kelahiran 17 Juni 1959 berharap mahasiswa Unusa ke depannya bisa menjawab tantangan kemajuan dalam dunia kesehatan dengan baik.
"Selain itu mahasiswa Unusa bisa menjadi duta healthy style bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya," terang Nuh.
Advertisement