Menpar: SMK Pariwisata SDM Penting dalam Konsep Digital
Konsep Go Digital Be The Best bergaung di Bali. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun meminta konsep digital diarahkan masif menuju lini pariwisata.
Lini itu, kata Menpar, termasuk diarahkan ke Sumber Daya Manusia-nya. SDM yang nyata di depan mata itu adalah 282 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Indonesia.
Pemikiran digital untuk 282 sekolah ini menjadi penting terutama antara industri pariwisata dan sekolah pariwisata.
Menurut Menpar, gerakan digital di Rakornas SMK adalah standar. Pasalnya, digital telah banyak mengubah dunia. Seluruh industri telah menuju ke arah digital. Termasuk pariwisata.
Benchmark-nya diberikan secara gamblang oleh Arief Yahya. Yaitu penetrasi branding Wonderful Indonesia. Penetrasi melalui online tersebut, telah mendongkrak posisi Wonderful Indonesia.
Brand milik Kementerian Pariwisata itu, kini menduduki rangking 47 dunia versi World Economic Forum 2017.
"Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, adalah membandingkan produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi. Dan ini telah mereka lakukan secara digital. Singkatnya, mereka search and share menggunakan media digital. Maka dari itu para pengajarnya SMK ini harus melek digital. Memasukkan kurikulum digital pada materi pengajarannya," ujar Menpar.
Advertisement
Menpar juga menyoroti masih rendahnya daya serap hotel berbintang terhadap tenaga kerja SMK Pariwisata. Menurut Menteri Arief, perlu segera dilakukan peningkatkan kerjasama antara SMK Pariwisata dengan asosiasi profesi pariwisata. Sehingga, asosiasi bisa menjadi pembina pengelolaan sarana praktik.
“Pengembangan pedoman magang harus bisa dipercepat. Selain itu perlu dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan fungsi LSP. Tujuannya, agar menghasilkan lulusan SMK sesuai dengan standar kompetensi global. Ingat jika ingin menjadi global player maka standarnya juga harus global,” kata Arief Yahya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Rizki Handayani, berharap, Rakornas SMK Pariwisata dapat menghasilkan program konkrit. Yaitu meningkatkan kualitas lulusan SMK.
Caranya, melalui peningkatan kompetensi guru. Atau perbaikan kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism. Sehingga, lulusan SMK Pariwisata lebih banyak terserap di industri pariwisata.
"Akselerasi akan kita lakukan di Rakornas ini. Kita akan dorong skema peningkatan kompetensi guru maupun standar pelaksanaan sertifikasi kompetensi oleh LSP dan standarisasi pedoman magang pada industri pariwisata. Ini sejalan dengan target kita pada tahun 2018,” terangnya.
“Target kami memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22,374 orang. Hal pentingnya lainnya adalah meningkakan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata,” tutur Rizki Handayani. (*)
Advertisement