Puncak Musim Kemarau, BMKG: Waspada Kekeringan di 3 Wilayah Jatim
Seumlah daerah di Jawa Timur diperiksai mengalami kekeringan. Pasalnya, saat ini Jatim berada di puncak musim kemarau yang mulai melanda sejak April 2021 lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo mengatakan, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami kekeringan cukup panjang. Di antaranya zona musim 181 dan 182 yakni Situbondo, Banyuwangi bagian utara, dan Probolinggo bagian utara.
Prediksi Kekeringan di Jatim
“Betul untuk saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur sudah memasuki puncak musim kemarau. Secara umum musim kemarau di Jatim akan terjadi hingga bulan Oktober,” kata Adityo Mega Anggoro selaku Prakirawan BMKG Juanda Sidoarjo, Minggu 12 September 2021 siang.
Walau begitu, ia mengatakan, berdasar hasil citra satelit, akan ada beberapa daerah yang mengalami awal musim hujan di akhir September hingga Oktober nanti.
Berdasar peta tersebut, Adityo mengatakan, ada beberapa daerah yang diprediksi mengalami kekeringan yang cukup panjang atau baru mengawali hujan di bulan Desember.
“Berdasarkan peta prakiraan awal musim hujan ada beberapa wilayah yang mengalami periode awal musim hujan yang lebih akhir pada bulan Desember dasarian I. Yaitu di wilayah zona 181 dan 182 yakni Situbondo, Banyuwangi bagian utara, dan Probolinggo bagian utara,” pungkasnya.
Kekeringan di Mojokerto dan Probolingo
Sementara, diberitakan sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Timur telah mengalami kekeringan. Sejumlah desa di beberapa kecamatan di wilayah Probolinggo dilaporkan telah meminta bantuan suplai air bersih sebab dilanda kekeringan.
Begitu pula di wilayah Kabupaten Mojokerto. Sedikitnya 468 KK penduduk di Desa Duyung Kecamatan Trawas membutuhkan suplai air bersih pada awal September lalu.
Sedangkan di Bondowoso, sebanyak 49 desa yang tersebar di 16 Kecamatan masuk wilayah rawan kekeringan. Sebagian wilayah sudah mengalami kekeringan dan meminta suplai air bersih pada awal Septmber. Di antaranya Desa/Kecamatan Botolinggo, Bondowoso.