Singapore Airlines dan British Airways Resmi Batalkan Penerbangan Dubai dan Doha
Situasi penerbangan internasional di Timur Tengah semakin kacau setelah serangan Amerika Serikat ke situs-situs nuklir Iran. Konflik ini meningkatkan risiko keselamatan penerbangan dan memaksa sejumlah maskapai global membatalkan rute ke kawasan tersebut.
Singapore Airlines resmi membatalkan penerbangan dari Singapura ke Dubai setelah evaluasi keamanan. British Airways juga membatalkan penerbangan ke dan dari Dubai serta Doha, Qatar.
Maskapai Hindari Wilayah Timur Tengah
Maskapai terus menghindari sebagian besar wilayah udara Timur Tengah akibat eskalasi perang rudal antara Israel dan Iran. Beberapa hari sebelum serangan AS, American Airlines sudah menangguhkan penerbangan ke Qatar, disusul United Airlines yang menghentikan penerbangan ke Dubai.
Selain mengubah rute penerbangan, kekhawatiran lain muncul terkait potensi lonjakan harga minyak dunia akibat konflik ini, yang berdampak langsung pada biaya operasional dan bahan bakar jet.
Israel Buka Wilayah Udara Sementara, Evakuasi Masih Berlanjut
Usai serangan rudal Iran ke Israel pada Minggu dini hari, otoritas Israel membuka kembali wilayah udara selama enam jam. Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv beroperasi terbatas untuk penerbangan penyelamatan mulai pukul 11.00 hingga 17.00 GMT. Bandara Haifa di Israel utara juga dibuka pada jam yang sama.
Maskapai El Al, Arkia, Air Haifa, dan Israir mengoperasikan sedikitnya 10 penerbangan penyelamatan untuk memulangkan ribuan warga Israel dan wisatawan yang masih terjebak di luar negeri.
FlightRadar24: Maskapai Alihkan Rute, Hindari Iran dan Suriah
Situs pemantau penerbangan FlightRadar24 melaporkan maskapai mengalihkan jalur penerbangan, menghindari wilayah udara Iran, Irak, Suriah, dan Israel. Rute baru dialihkan ke utara melalui Laut Kaspia atau ke selatan lewat Mesir dan Arab Saudi. Namun, perubahan ini meningkatkan durasi penerbangan serta biaya bahan bakar dan awak.
Safe Airspace: Ancaman Meluas, Risiko Tinggi di Timur Tengah
Organisasi pemantau penerbangan Safe Airspace memperingatkan risiko wilayah udara di Timur Tengah kini meluas ke Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Meski belum ada ancaman spesifik terhadap penerbangan sipil, Iran telah berulang kali mengancam akan membalas serangan dengan menargetkan kepentingan AS di kawasan tersebut.
Maskapai dan Negara-negara Lakukan Evakuasi
Maskapai Israel seperti El Al dan Israir memperpanjang pembatalan penerbangan komersial hingga setidaknya 7 Juli 2025. Sementara itu, ribuan wisatawan di Israel berusaha keluar melalui perbatasan Yordania, Mesir, atau menyeberang ke Siprus menggunakan kapal.
Jepang mengevakuasi 21 orang, termasuk 16 warganya, dari Iran ke Azerbaijan melalui jalur darat. Pemerintah Jepang menyatakan evakuasi akan berlanjut jika diperlukan.
Pemerintah Selandia Baru juga menyiagakan pesawat angkut militer Hercules di Timur Tengah untuk memfasilitasi evakuasi warga negaranya. Mereka juga berkoordinasi dengan maskapai komersial untuk membuka opsi evakuasi tambahan.
Advertisement