Siapkan Beasiswa bagi Bangsa Palestina, Ini Alasan Muhammadiyah
Keputusan Muktamar ke-37 tahun 1968 menegaskan bahwa salah satu ciri dari Masyarakat Islam yang menjadi tujuan Muhammadiyah adalah “berkemajuan”.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Syafiq Mughni menegaskan, program beasiswa ini adalah wujud dari visi global Muhammadiyah untuk mewujudkan humanisme dan universalisme Islam dengan semangat rahmatan lil alamin.
“Kami ingin mewujudkan perdamaian dan sejatinya tidak ada perdamaian tanpa ada keadilan. Kami punya banyak program di berbagai belahan dunia yang ini semua adalah wujud rahmatan lil alamin yang dilakukan oleh Muhammadiyah di semua tempat. Muhammadiyah, dari umat Islam tapi untuk semua bangsa tanpa diskriminasi,” tegasnya.
Hal itu disampaikan Syafiq Mughni, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saat menggelar upacara sambutan bagi para mahasiswa asing asal Palestina yang meraih beasiswa dalam UMY Summer School 2022 Palestinian Scholarship, Jumat 15 Juli 2022.
Melewati proses selama dua tahun, program ini terwujud hasil kerja sama dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Lazismu, Baznas Republik Indonesia, dan Quantum Akhyar Institute. Jumlah penerima beasiswa ada 23 orang.
Pidato Khusus
Lebih lanjut, Syafiq menegaskan, beasiswa Muhammadiyah bagi warga Palestina ini bukan hanya dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia UMY dan Palestina, tetapi lebih luas karena memiliki perspektif terkait memori sejarah.
Syafiq menyinggung jasa Mufti Besar Palestina, Syekh Amin Al-Hussaini pada tahun 1944 yang menyiarkan dukungan ke dunia internasional atas perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan, di mana saat itu belum ada negara lain yang menyatakan sikap mendukung perjuangan Indonesia.
Kata Syafiq, maka beasiswa ini tidak bersifat vertikal seperti si pemberi dan penerima, tetapi beasiswa yang memiliki semangat kesetaraan dan semangat taawun.
Pernyatan Syafiq diamini Direktur Pusat Kajian Islam Quantum Akhyar Institute, Adi Hidayat. Adi menyampaikan bahwa beasiswa ini adalah wujud dari rasa cinta bangsa Indonesia dan kesadaran atas hutang sejarah terhadap jasa bangsa Palestina untuk kemerdekaan Indonesia di masa lalu.
Advertisement