Serba Jadul, Lamongan Tempo Doloe Meriah

Kemasan serba jadul (jaman dulu) tersaji dalam Lamongan Tempo Doeloe yang digelar di Lapangan Gajah Mada, Lamongan mulai Kamis 8 Juni 2023 malam.

Semua peserta bersaing tampil sejadul mungkin. Ini terlihat dari stannya yang dibuat mirip rumah berdinding gedek, gebyok, hingga bangunan ala arsitektur Belanda.

Penghuninya pun menyesuaikan stan. Ada yang hanya mengenakan kaus oblong berkalung sarung dan bercelana hitam atau hanya bersarung. Di bangunan Belanda tentu penghuninya berpakaian sinyo dan noni Belanda.

Bahkan, ada yang lebih jadul lagi. Ada yang berpakaian Raja Airlangga menghuni singgasana kerajaan dan berseragam jaman Wali Songo.

Aroma Lamongan Tempo Doloe juga dilengkapi dengan sajian makanan atau jajanan desa. Seperti serabi, getuk, rangen, klepon, dan cenil atau klanting. Tentu, minumannya pun juga nuansa rasa desa

"Malam ini kita bersama-sama menikmati jaman dulu. Lamongan Tempo Doloe. Semoga semua bahagia dan semoga dari perjalanan waktu demi waktu Lamongan semakin jaya," kata Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat membuka Lamongan Tempo Doloe.

Turut di atas panggung, Bupati Yuhronur didampingi Wakil Bupati Abdul Rouf l, Ketua DPRD Abdul Ghofur, dan semua anggota Forkompimda lengkap beserta istri. Saat pembukaan, semuanya menabuh kentongan bambu.

Salah satu stan di ajang Lamongan Tempo Doelo dengan nuansa ragam budaya. (Foto: Imron Rosidi/Ngopibareng.id)

Sementara itu, Sekkab Lamongan Nalikan menjelaskan, Lamongan Tempo Doloe diselenggarakan dalam rangkaian HUT Lamongan ke-454 ini diikuti 114 stan. Terdiri 64 stan OPD, Kecamatan, BUMD dan BUMN serta instansi swasta lainnya.

"Ada juga 50 stan UMKM. Produk yang dipamerkan antara lain makanan, jajanan tempo dulu, hasil laut, produk UMKM Pemkab BUMD dan BUMN serta pihak swasta lainnya," terangnya.

Untuk memarakkan acara yang digelar selama tiga malam ini, setiap harinya juga menampilkan hiburan seperti musik campur sari, keroncong, lawak serta menampilkan pentas seni pelajar PAUD dan TK, SMA serta SMA.

"Pada hari ketiga akan ada masak besar dari asosiasi chef Indonesia dengan menyajikan 500 porsi untuk pengunjung. Pada kegiatan ini juga akan ada pemilihan stan terbaik., yang dipilih pengunjung melalui kertas suara yang telah disediakan," pungkas Nalikan.