Sempat Antre, Dindik Jatim Pastikan Pengambilan PIN Sudah Normal
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menegaskan, proses pengambilan PIN untuk pendaftaran Seleksi Pemilihan Murid Baru (SPMB) 2025/2026 sudah kondusif. Penegasan ini disampaikan karena sebelumnya viral di media sosial video yang menunjukkan adanya antrean pengambilan PIN di salah satu SMA di Surabaya.
Aries menjelaskan, antrean tersebut terjadi pada hari kedua proses pengambilan PIN. Antrean terjadi karena kekhawatiran para orang tua tidak mendapat PIN untuk pendaftaran anaknya.
"Nah pada saat antrean diberikan nomor kepada mereka, masing-masing sekolah itu dikasih kuota 150 antrian,” jelas Aries saat ditemui di Kantor Dindik Jatim, Surabaya, Jumat 13 Juni 2025.
Dia menyebut, diberikan 150-an antrean karena dihitung mulai dari jam 08.00 WIB sampai 16.00 WIB itu sekitar 150 orang yang dilayani. Karena satu desk itu bisa 10-15 menit.
Pasca antrean tersebut, ia mengaku sudah melakukan evaluasi. Bahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada orang tua bahwa pengambilan PIN tidak perlu langsung ke sekolah yang dituju. Aries menyebut, saat ini sudah ada 10 sekolah yang ditawarkan di rayon terdekat untuk melakukan pengambilan PIN.
"Alhamdulillah 10 sekolah ini sudah bisa menyebar. Alhamdulillah pada waktu itu sampai dengan saat ini malah banyak kekosongan. Pas kami pantau di masing-masing sekolah tidak ada antrian lagi," aku mantan Pj Walikota Batu itu.
Selain karena kekhawatiran para orang tua, antrean tersebut juga dipicu banyaknya orang tua yang ingin secara langsung melihat kondisi sekolah yang akan dituju oleh putra-putrinya.
Terkait penerimaan siswa baru kali ini, Aries menjelaskan, jarak bukan lagi acuan utama seperti sebelumnya. Namun, penerimaan akan difokuskan pada nilai akademik calon murid dan nilai indeks sekolah.
Dari dua poin itu akan diakumulasikan. Kemudian akan disandingkan dengan data calon murid yang mendaftar di domisili tersebut. Setelah itu akan muncul rata-rata nilainya.
"Kalau ternyata nilainya masih ada yang sama lagi nanti akan dipertimbangkan masalah jarak. Karena itu, tidak menutup kemungkinan ada calon murid yang mendaftar di sekolah yang berada di luar daerahnya,” ujarnya.
Advertisement