Sebulan Hilang, Lansia di Lamongan hampir Jadi Tengkorak di Tepi Bengawan Solo
Sebulan meninggalkan rumah tanpa kabar, Naimah, warga Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, ditemukan tewas. Tubuhnya nyaris berbentuk tengkorak di tengah semak-semak tepi Bengawan Solo.
Saksi mata yang pertama kali mengetahui keberadaan mayat korban adalah Murdiono. Pria 22 tahun ini sedang mencari rumput, tanpa sengaja mengetahui ada mayat yang nyaris tinggal tengkorak.
Murdiono mencium bau busuk saat mencari rumput, Sabtu 14 September 2024 sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya, warga Dusun Lego, Desa Jagran, Kecamatan Karanggeneng ini tak peduli, karena ia sibuk mencari rumput untuk pakan ternak kambingnya. Tetapi, kian lama bau itu kian menyengat hidung, hingga ia penasaran untuk mencari sumber bau tersebut.
Ternyata, Murdiono melihat sosok hitam di semak-semak tidak jauh dari tempat asal ia mulai merumput. Ketika didekati dan terlihat tubuh manusia berkelamin perempuan yang sudah tewas dan membusuk.
"Kepalanya sudah berbentuk tengkorak,” ujarnya ketika dimintai keterangan sebagai saksi oleh anggota Polsek Karanggeneng.
Setelah melihat ada mayat tersebut, Murdiono masih melanjutkan merumput. Setelah pekerjaannya selesai, ia pulang dan tiba di rumah sekitar 17.20 WIB.
Sesampainya di rumah Murdiono melanjutkan memberi makan ternaknya, lalu mandi. Meskipun demikian, ia mengaku masih teringat kejadian yang dialaminya.
"Saya juga mikir, yang saya lihat tadi benar bangkai manusia atau bukan ya,” imbuhnya.
Baru sekitar pukul 19.30 WIB, ia menceritakan kejadian tersebut kepada Kusnoto, tetangganya. Atas cerita itu, Kusnoto yang berprofesi guru itu menyarankan sekaligus mengajak Murdiono melapor ke Polsek Karanggeneng.
Begitu menerima laporan Kapolsek Karanggeneng, Iptu Sofyan Ali beserta anggotanya mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Murdiono juga diajak untuk menunjukkan lokasinya.
Kapolsek Iptu Sofyan Ali juga membawa tenaga medis dari Puskesmas setempat dan anggota koramil. Sampai di lokasi, tim ini pun segera mengevakuasi mayat tersebut.
Atas kejadian ini, rupanya Polsek Karanggeneng pernah menerima laporan warga yang kehilangan anggota keluarganya pada 10 Agustus 2024.
Menurut keterangan keluarganya, korban mengalami gangguan kejiwaan pada 2021. Bahkan sempat dirawat di rumah sakit jiwa (RSJ) Menur Surabaya. Korban setiap minggu juga mendapatkan obat dari Puskesmas untuk gangguan kejiwaan.
Korban juga sering hilang meninggalkan rumah. Terakhir meninggalkan rumah, pada 4 Agustus 2024. Lama menghilang ternyata korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Ia sudah 41 hari meninggalkan rumah.
Keluarga korban menerima kejadian tersebut. Tidak ada tuntutan apa pun kepada pihak manapun. Ini dikuatkan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh kerabatnya.
"Adapun keluarganya mengakui kalau mayat tersebut adalah anggota keluarganya yang hilang, selain mengenal ciri-ciri tubuhnya juga dari baju busana muslim warna biru dan kerudung warna pink. Dari pakaian tersebut korban dapat di kenali oleh keluarganya,” terang Kapolsek Iptu Sofyan Ali.
Advertisement