Seblak Kuliner 'Djadoel' Disukai Kawula Muda yang Doyan Pedas, Momok Bagi yang Dietl
"Seblak" kuliner khas Jawa Barat peninggalan zaman dahulu, kini sedang naik daun. Nama makanan ini mungkin tak keren, tapi jangan salah, banyak yang menyukai. Terutama kalangan anak muda yang doyan pedas.
Bahkan makanan yang ditemukan pada tahun 50-an ini menjadi menu favorit di beberapa kafe tempat nongkrong kalangan anak muda di ibu kota. Mereka menyukai seblak karena memiliki cita rasa yang khas dan untuk menghangatkan tubuh.
"Saya menyukai seblak karena rasanya gurih dan pedasnya bisa membuat keringat gobyos," kata salah seorang penggemar seblak bernama Zaura ketika ditemui Ngopibareng.id di sebuah kafe di kawasan Jakarta Selatan.
Seblak memiliki cita rasa yang khas dan harganya terjangkau, kata mahasiswi Universitas Al Azhar Kebayoran Baru sambil menghapus keringat di keningnya setelah menyantap kuah seblak yang panas dan pedas. Ia mengenal seblak dari teman kuliah yang tinggal di Cianjur Jawa Barat, daerah yang menjadi cikal bakal seblak. Bagi yang belum kenal, seblak merupakan hidangan berkuah, menggunakan kerupuk oren sebagai bahan dasar, serta aneka macam isian.
Pada pekembangannya ada yang melakukan improvisasi, menambahkan seblak dengan bakso, mie atau kuetiau, daging, ceker, dan kaldu dari tulang ayam agar rasanya lebih nikmat. Dari segi rasa, hidangan ini mempunyai rasa yang gurih dan pedas. Namun, seiring penyebarannya banyak orang yang memodifikasi rasa seblak sesuai dengan selera.
Dan salah satu daya tarik terbesar seblak adalah intensitas kepedasannya yang bisa dipilih sesuai keinginan. Dari yang sedang sedang saja hingga tingkat kepedasan yang ekstrem.
Ciri Khas Seblak
Semangkuk seblak dengan isian ceker, kerupuk, bakso dan mie maka seblak hadir sebagai sosok yang penuh karakter. Jika bakso aci mengandalkan kenyalnya bola-bola aci sebagai daya tariknya dan gulai punya kuah kaya akan rempah yang harum dan gurih santan, seblak punya kerupuk sebagai bintang utamanya.
Perpaduan bumbu racikan kencur yang khas serta kerupuk yang dimasak hingga lembut menciptakan sensasi yang berbeda, membuat seblak menjadi pilihan yang menarik bagi pencinta kuliner yang mencari pengalaman makan yang unik.
Bahan-Bahan Pembuat Seblak
Seblak mengandalkan bahan-bahan yang sederhana namun memancarkan rasa yang kaya. Salah satu bahan utamanya adalah bumbu yang terbuat dari campuran kencur, cabai merah, bawang putih, garam, dan penyedap rasa. Bumbu ini harus diulek dengan halus dan kemudian ditumis untuk mengeluarkan rasa saat membuat seblak.
Selain bumbu, bahan-bahan lainnya adalah yang menjadi isian seblak. Sifat bahan-bahan ini optional, tapi satu hal yang pasti semua seblak pasti memakai kerupuk kuning. Nah, beberapa bahan yang kerap menjadi isian hidangan pedas ini di antaranya:
Telur: Menambah kekayaan rasa dan membuat kuah menjadi lebih kental
Sosis: Umumnya menggunakan sosis merah.
Bakso: Pilihan bakson biasanya mencakup bola daging dari ayam, daging, atau ikan.
Sayuran: Pilihan sayur biasanya adalah sawi, tauge, atau pakcoy.
Ceker ayam: Menambah dimensi rasa sehingga kuah menjadi lebih gurih.
Seafood: Beberapa pilihan seafood yang dipakai biasanya cumi potong dan udang kupas.
Beragam Varian Seblak
Seblak memiliki berbagai varian yang menggugah selera, di antaranya
1. Seblak Kerupuk
Seblak dari kerupuk oren
Punya harga yang ekonomis, seblak ini umumnya cuma memakai isian aneka kerupuk, seperti kerupuk oren, kerupuk bawang, dan kerupuk gelung. Sementara itu, telur ayam dan sosis sering kali menjadi tambahan sederhana untuk melengkapi hidangan ini.
2. Seblak Ayam
Seblak dengan ceker ayam
Mengusung tingkat kelezatan yang lebih tinggi daripada seblak kerupuk, varian ini menyajikan pilihan topping ceker atau sayap ayam. Penggunaan potongan daging ayam ini tak hanya menambah variasi, tetapi juga memperkaya rasa kuah seblak dengan kelezatan gurih yang lebih mendalam.
3. Seblak Seafood
Seblak seafood dengan topping bakso ikan dan cumi
Berbeda dari kebanyakan seblak yang biasanya hanya menawarkan topping kerupuk dan sosis, seblak yang satu ini menghadirkan pilihan isian yang jauh lebih beragam. Selain kerupuk dan sosis, kamu bisa menikmati udang, cumi, bahkan di beberapa tempat kamu bisa kepiting sebagai tambahan yang menggugah selera.
Soal harga berkisar antara Rp 10 ribu hingga Rp25 ribu, tergantung isianya, semakin lengkap tentu semakin tinggi harganya.
Seblak Kampung Andalkan Pembeli dari Tetangga
Salah seorang penjual seblak rumahan yang oleh pelanggannya dipanggil Bu Lasem, mengatakan, seblak sekarang berkembang sesuai zamannya. Dulu, seblak hanya mengandalkan kerupuk sebagai bahan dasar kemudian dikasih bumbu dan kuah, sehingga kurang diminati kalangan anak muda. "Sekarang topping-nya beraneka macam, disesuaikan dengan selera dan zamannya," ujar Lasem.
Warga Kebon Jeruk Jakarta Barat itu menunjuk contoh seblak yang dijual di kafe maupun kedai seblak di Jakarta. Pengunjung bisa menambah topping sesuai dengan seleranya,. Bahkan ada yang menyajikan seblak secara prasmanan pengunjung bisa memilih sendiri toping yang diinginkan.
"Kalau jualan seblak di kampung seperti saya harganya paling banter Rp10 ribu, tapi kalau di kafe per mangkoknya bisa Rp25 ribu," kata Bu Lasem.
Menghadapi persaingan tersebut Bu Lasem mengandalkan pembeli dari para tetangga dengan sistem jemput bola melalui telepon.
"Jika ada pelanggan yang pesan saya antar langsung ke rumah, bebas ongkos kirim," ujar Lasem. Cara ini harus dilajukan untuk nenjaga omzet.
Seblak Momok Bagi yang Sedang Diet
Di balik kelezatannya yang bikin kangen, masih banyak orang yang tidak tahu jika seblak tergolong makanan yang mengandung kalori cukup tinggi. Sehingga, tidak disarankan untuk seseorang yang sedang melakukan diet.
Besaran Kalori dalam Seblak
Rasa pedas dan gurih dari makanan yang satu ini memang kerap menjadi pilihan camilan bagi beberapa orang untuk mencegah rasa lapar. Namun, makanan ini sangat tidak disarankan untuk seseorang yang sedang dalam program diet atau ingin menurunkan berat badan.
Seorang ahli gizi Mangestuti mengatakan, bagi mereka yang memiliki gangguan kesehatan tertentu, sebaiknya berhenti untuk konsumsi makanan pedas ini. Pasalnya, kalori yang terkandung dalam makanan ini cukup tinggi. Untuk 1 porsi atau sekitar 200 gram dari seblak mengandung 262 kalori. Nah, kandungannya terdiri dari 45% karbohidrat atau setara 31.15 gram, 43% lemak atau setara 13.31 gram, serta 12% protein atau setara 8.15 gram.
"Saya sarankan sebaiknya mengonsumsi makanan yang lebih sehat lainnya. Alternatifnya adalah dengan membuat seblak yang rendah kalori sendiri," pesan Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya yang sekarang berdomisili di Depok.
Advertisement