Sebelum Operasi Pencarian Bawah Air, Para Penyelam Jalani Medical Check Up
Pencarian korban tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya akan dilanjutkan dengan operasi subsurface atau penyelaman bawah laut. Sebelum bertugas, Tim penyelam yang akan melaksanakan pencarian lebih dulu menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Sabtu, 5 Juli 2025.
Para penyelam yang menjalani pemeriksaan terdiri dari 19 personil gabungan berbagai unsur. Mulai dari TNI AL, Kepolisian, Basarnas dan Komunitas Selam. Wakil Menteri Perhubungan, Suntana, juga meninjau pemeriksaan kesehatan belasan penyelam ini di RSUD Blambangan.
Ahli Madya Pencarian dan Pertolongan, Direktorat Potensi Badan SAR Nasional (Basarnas), Mohammad Arifin, mengatakan, para penyelam tersebut akan bertugas melakukan operasi subsurface atau penyelaman bawah laut.
“Timnya gabungan, berasal dari berbagai instansi dengan keahlian menyelam,” kata Arifin saat mendampingi tim penyelam melakukan pemeriksaan kesehatan.
Sebelum diterjunkan dalam operasi, para penyelam harus melakukan medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan secara lengkap untuk memastikan kesehatannya.
“Kemarin setelah dievaluasi, kedalaman lautnya antara 50-56 meter. Untuk itu, perlu dipastikan kesehatan para penyelam untuk memastikan mereka dalam kondisi yang prima,” terangnya.
Mereka menjalani serangkaian pemeriksaan. Mulai dari rontgen dada hingga pemeriksaan paru, jantung, THT, neurologi/syaraf hingga penyakit dalam.
Operasi penyelaman bawah laut, lanjut dia, akan dilakukan setelah proses identifikasi lokasi kapal tenggelam selesai dilaksanakan. Saat ini Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian sambil menunggu datangnya underwater searching device, yaitu perangkat pencari bawah laut. Alat tersebut untuk mendeteksi keberadaan bangkai kapal di dasar laut.
“Setelah posisi kapal diketahui, baru tim penyelam akan diterjunkan,” tegasnya.
Proses pencarian juga sangat bergantung pada faktor cuaca. Kondisi arus bawah laut harus dipastikan aman untuk keselamatan penyelam.
"Semoga hari ini bisa ditemukan titik last known position atau lokasi kapal tenggelam," katanya.
Operasi pencarian dan penyelamatan korban pada hari ini terus dilanjutkan dengan menerjunkan tim search and rescue (SRU) laut dan udara. Sampai dengan hari ini atau hari H+3 pencarian masih dilakukan pencarian di atas permukaan.
“Mulai jam 6.00 WIB pagi tadi semua tim sudah bergerak melakukan operasi pencarian,” ujarnya.
Dia juga memohon bantuan dukungan doa dari masyarakat agar diberikan kelancaran dan kemudahan dalam proses pencarian.
“Sehingga dapat membuahkan hasil dan pihak keluarga dapat sabar menunggu proses pencarian ini,” ujarnya.
Advertisement