Satryo Soemantri Brodjonegoro, Beberapa Bulan Jabat Menteri, Langsung Diminta Lengser Anak Buah
Puluhan pegawai yang mengatasnamakan diri mereka sebagai pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) menggelar aksi protes di depan kantor kementerian di Jalan Pintu Senayan, Jakarta, pada Senin (20/1/2025).
Aksi protes ini menarik perhatian publik setelah foto-fotonya diunggah oleh Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, melalui akun X @zanatul_91. Dalam unggahan tersebut, para peserta aksi tampak kompak mengenakan seragam hitam dan membawa spanduk berisi kritik tajam terhadap Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Salah satu spanduk berbunyi, "Pak Presiden, selamatkan kami dari Menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat." Spanduk lain mengkritisi perilaku keluarga Menteri Satryo, dengan tulisan, "Institusi negara, bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri. #lawan! #menteridzalim #paguyubanpegawaidikti."
Penyebab Aksi Protes
Meski belum ada keterangan resmi, beberapa warganet menduga aksi ini dipicu oleh dugaan pemecatan tidak adil terhadap salah satu pegawai Kemendikti Saintek, Neni Herlina. Dalam komentar di akun X Iman Zanatul Haeri, seorang pengguna menulis, "Pemecatan tidak adil yang dialami oleh Sdri. Neni Herlina, juga bisa terjadi kepada kita. Oleh karena itu, hanya ada pilihan: 'LAWAN ATAU MENUNGGU GILIRAN!'"
Selain itu, muncul tuduhan bahwa Menteri Satryo melakukan tindakan tidak pantas seperti menampar sopir pribadinya dan melakukan mutasi pegawai secara sewenang-wenang. Ada juga klaim bahwa tidak ada pegawai wanita di lingkaran pertama kementerian karena alasan pribadi.
Profil Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro
Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah seorang ilmuwan terkemuka yang telah mempublikasikan lebih dari 99 karya ilmiah. Beliau dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada 21 Oktober 2024.
Lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956, Satryo menyelesaikan gelar Ph.D. di bidang teknik mesin di University of California, Berkeley pada 1985. Ia memulai kariernya sebagai dosen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kemudian menjabat sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB pada 1992.
Sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Satryo memainkan peran penting dalam transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, konsep Badan Hukum Milik Negara (BHMN) mulai diterapkan pada institusi pendidikan tinggi.
Kontroversi dan Kritik
Meskipun memiliki rekam jejak yang impresif, masa jabatan Menteri Satryo juga diwarnai berbagai kontroversi. Kritik terhadapnya mencakup isu kualitas lulusan perguruan tinggi Indonesia yang dinilai kurang kompeten hingga dugaan perlakuan tidak adil terhadap pegawai kementerian.
Meski demikian, Satryo tetap diakui atas kontribusinya dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia. Ia telah menerima berbagai penghargaan, termasuk Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB pada 2010 dan The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari pemerintah Jepang pada 2016.
Ada Ketegangan Internal
Aksi protes pegawai Kemendikti Saintek menunjukkan ketegangan yang terjadi di internal kementerian. Situasi ini menjadi perhatian publik, terutama mengingat pentingnya peran kementerian dalam memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.
Untuk melihat video terkait kejadian ini, klik tautan berikut: Tonton Video di YouTube.
Advertisement