Saksi Kunci Kasus e-KTP yang Tewas di LA, Bunuh Diri atau Dibunuh?
Jakarta: Ada kabar mengejutkan dari Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS). Johannes Marliem, saksi kunci kasus korupsi proyek e-KTP itu ditemukan tewas di kediamannya di LA.
Darah membasahi lantai, ada luka tembak di tubuhnya. Warga kota Surabaya itu tewas bunuh diri atau memang ditembak orang, belum ada penjelasan dari otoritas keamanan setempat.
Dilansir CBS Los Angeles, Jumat (11/8), kawasan Beverly Grove di Los Angeles ditutup sekitar pukul 05.00 sore waktu setempat sekitar 600 blok dari North Edinburgh Avenue. Reporter media lokal melaporkan seluruh area di sekitar Melrose dan Crescent Heights ditutup.
Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah membenarkan kabar meninggalnya salah satu saksi kasus korupsi proyek e-KTP Johannes Marliem.
"Informasi benar Johannes Marliem meninggal dunia. Tapi kami belum dapat informasi rinci karena peristiwanya terjadi di Amerika," ujar Febri di gedung KPK, Jakarta, Jumat (11/8).
Febri mengatakan, kasus kematian Johannes sepenuhnya menjadi otoritas penegak hukum setempat. Ia pun enggan berandai-andai apakah kematian Johannes terkait dengan penyidikan kasus korupsi e-KTP. Febri menegaskan, penyidikan kasus korupsi e-KTP akan tetap berjalan.
"Kami punya bukti kuat dan penyidikan akan tetap berjalan," katanya.
Johannes Marlim adalah pemasok alat pengenal sidik jari atau automated fingerprint identification system (AFIS) ke konsorsium penggarap proyek e-KTP.
Dari tangan Johannes yang juga Direktur Biomort Lone LLC, penyidik KPK banyak mendapatkan bukti rekaman serta aliran uang e-KTP ke DPR dan pejabat Kemendagri, dari awal proyek itu.
Penyidik KPK bahkan terbang ke Amerika untuk menemui Johannes.
Marliem merupakan provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1 yang akan digunakan dalam proyek e-KTP. Dia disebut merupakan saksi kunci dalam kasus itu. (kuy)
Advertisement