Reses Anggota Dewan Disambati Kelangkaan Pupuk
Masa reses digunakan oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana untuk berkeliling di daerah pemilihannya. Selama berkeliling ke daerah itu, dia selalu mendapati keluhan soal kelangkaan pupuk yang dialami oleh petani.
Contohnya, saat dia melakukan kunjungan ke Balai Desa Baye Kecamatan Kayen Kidul, Minggu 7 Maret 2021. Kunjungan ke tempat ini, sebenarnya bukan yang pertama kali. Pasalnya, pada saat awal pandemi Corona terjadi awal tahun lalu, Wara Sundari Renny Pramana juga pernah singgah di tempat yang sama. Ketika itu, kedatanganya karena diutus oleh Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur untuk melakukan peninjauan secara langsung terkait penyebaran virus Covid -19 di wilayah Kabupaten Kediri.
Kedatangan yang kedua kali ini, Wara Sundari Renny Pramana bukan sekedar kunjungan. Namun melakukan dialog langsung dengan warga untuk menampung keluhan-keluhan warga. Begitu dibuka kesempatan untuk empat orang warga untuk mengajukan pertanyaan, langsung direspon oleh warga. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain berkaitan dengan persoalan ketersediaan pupuk yang sejak beberapa pekan terakhir sulit didapat oleh petani. Kemudian ada pertanyaan soal perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan di pondok pesantren. Ada juga pertanyaan soal bantuan hewan ternak bagi penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Serta persoalan pengairan sawah petani.
Advertisement
Empat pertanyaan yang diajukan oleh warga ini dijawab tuntas oleh ibu dua anak ini. Khusus kelangkaan pupuk, kata dia keluhan ini sering ia temui. Kata dia, selama tujuh hari ia keliling di wilayah Kabupaten Kediri kebanyakan para petani mengeluh tentang kelangkaan pupuk yang terjadi saat ini. Menurutnya persoalan ini, sudah disampaikan oleh Bupati Kediri kepada Gubernur Jawa Timur saat menghadiri acara sertijab di Gedung DPRD Kabupaten Kediri beberapa waktu lalu.
"Selama tujuh hari saya keliling dari kecamatan ke kecamatan memang hampir semua mengeluhkan terkait kelangkaan pupuk. Kemarin ketika saya menghadiri sertijab bupati terpilih, saya mendengarkan pidatonya juga menyampaikan hal yang sama kepada beliaunya Gubernur Jawa Timur. Dan sudah dipikirkan solusinya, yakni pupuk organik.
"Kita memang terlanjur terbiasa dengan pupuk kimia yang, seakan akan di awal hasilnya bagus tetapi kan tanah ini tidak selalu kuat dipupuk menggunakan pupuk kimia. Maka nanti yang saya tangkap, selain pupuk ini dicarikan solusi salah satunya dengan pupuk organik," tambahnya.
Solusi yang ditawarkan oleh Bupati Kediri dengan memakai pupuk organik, menurutnya sudah diterapkan di enam wilayah Kecamatan dan hasilnya bagus. Reny menambahkan, permasalahan kelangkaan pupuk ini nantinya akan ia bawah ke tingkat Provinsi Jawa Timur.
"Mudah mudahan Bupati Kediri terpilih bisa mengurai kelangkaan pupuk, " Harapnya.
Sementara itu menjawab keinginan dari keterwakilan posyandu lentera jiwa desa baye yang menginginkan adanya bantuan ternak kambing bagi penderita ODGJ, Renny Pramana menyebut jika bantuan yang diberikan tidak bisa diwujudkan dalam bentuk ternak.
"Kira kira sejak lima tahun lalu tidak diperbolehkan Pak. Ini aturan baik dari provinsi maupun pusat," katanya.
Meski demikian ia akan mencoba untuk memberikan bantuan dalam wujud lainya. Ia meminta keterwakilan dari posyandu lentera Jiwa untuk ikut memikirkan bantuan apa yang sepantasnya patut diberikan kepada mereka selain bantuan hewan ternak kambing.
"Kalau bisa disamping punya kegiatan juga ada nilai ekonomi, untuk bisa mandiri intinya kan begitu. Coba selain penggemukan hewan kira kira apa yang bisa dilakukan, saya bantu melalui hibah. Saya nggak begitu paham kebutuhan ya apa. Misalnya mesin air isi ulang, bisa nggak kira-kira bersangkutan, " beber ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur bidang kesehatan, pendidikan, budaya, olahraga, BPBD dan sosial.
Advertisement