Ratusan Rumah Di Banyuwangi Alami Banjir Rob, Air Capai 50 cm
Banjir rob terjadi di sejumlah wilayah Banyuwangi, Selasa, 7 Desember 2021. Akibatnya, ratusan rumah penduduk pada tiga Kelurahan di wilayah Banyuwangi terdampak. Banjir rob ini juga terjadi di kawasan Fish Market, Plengsengan, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi. Ketinggian air akibat pasangnya air laut ini mencapai 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa.
Informasi yang berhasil dikumpulkan Ngopibareng.id, peristiwa alam ini sudah terjadi sejak 3 hari yang lalu. Namun air laut yang meluap tidak sampai setinggi pada Senin malam. Bahkan menurut warga banjir rob yang terjadi Senin malam paling besar sejak tahun 2017.
“Setiap tahun terjadi, tapi tidak sampai masuk rumah. Tahun 2017 itu agak besar, tapi tidak sebesar tahun ini,” ungkap warga Kelurahan Mandar yang rumahnya tergenang air, Sam’ati, 63 tahun.
Meski demikian warga mengaku relatif sudah siap dengan fenomena tahunan ini. Sebelum air naik, warga sudah memindahkan barang-barang yang berada di lantai agar tidak terendam air laut yang pasang. Warga juga memasang papan di bagian bawah pintu untuk mengurangi jumlah air yang masuk ke dalam rumah.
Advertisement
Dengan kondisi ini, warga mengaku tidak bisa tidur lebih awal. Karena mereka harus menunggu air surut untuk bisa beristirahat. Biasanya air laut sudah mulai surut sekitar pukul 24.00 WIB. Jika air sudah surut warga pun membersihkan rumahnya dengan air tawar.
“Kalau sudah surut kita bersihkan dulu. Baru bisa istirahat. Biasanya pukul 01.00 WIB dinihari baru kami bisa tidur,” ujar warga yang lain, Adam, 60 tahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kelurahan Kampung Mandar, Dwi Sasongko menyatakan, sebenarnya, banjir rob ini sudah terjadi sekitar empat hari yang lalu. Namun saat itu air tidak sampai masuk ke dalam rumah warga.
Dia menambahkan, biasanya air mulai naik sekitar pukul 19.30 WIB. Genangan air akan terus naik hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 21.00 WIB. Saat mencapai puncak inilah air mulai menggenangi rumah warga.
“Biasanya pukul 23.30 WIB itu perlahan-lahan sudah mulai surut,” jelasnya.
Mengenai jumlah rumah yang tergenang, lanjut Dwi Sasongko, di wilayah Kelurahan Kampung Mandar ada sekitar 200 rumah. Pria yang juga menjadi Ketua RW di Lingkungan Ujung, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi ini menyebut, di lingkungan tempatnya tinggal juga mengalami banjir rob.
“Kalau dijumlah dengan di wilayah tempat saya tinggal ada sekitar 300 rumah yang terdampak banjir rob ini,” jelasnya.
Dwi Sasongko menyatakan, dari perhitungan nelayan, banjir rob yang terjadi Senin malam diperkirakan merupakan puncaknya. Nelayan biasanya menghitung pasang surut air laut berdasarkan kalender Jawa.
Dalam kalender jawa, lanjutnya, malam itu adalah tanggal satu. Diperkirakan pada tanggal dua banjior rob tetap terjadi. Namun ketinggian air sudah tidak setinggi pada malam itu.
“Perhitungan nelayan, besok masih pasang tapi tidak sebesar ini. Mudah-mudahan besok tidak sebesar ini. Dikhawatirkan besok sudah surut tapi hujannya deras itu yang kita khawatirkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolsek Banyuwangi menyatakan, selain di wilayah Kampung Mandar dan Kepatihan, banjir rob juga terjadi di wilayah Kelurahan Lateng. Tiga wilayah ini memang berada di tepi pantai.
“Data yang kami dapat, di Kelurahan Kepatihan ada 8 RT yang terdampak, Kelurahan Kampung Mandar 8 RT dan Kelurahan Lateng 5 RT,” bebernya.
Advertisement