Presiden Prabowo Abadikan Nama Almarhum Ibundanya Untuk Bunga Anggrek di Singapura
Sebuah momen istimewa mewarnai kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Parliament House, Singapura. Prasiden Prabowo mengukuhkan nama ibundanya sebagai nama anggrek “Paraphalante Dora Sigar Soemitro”.
Prosesi berlangsung khidmat dan penuh makna. Nama anggrek tersebut dipilih langsung oleh Presiden Prabowo sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah ibunda tercinta, Dora Sigar Soemitro. Penamaan ini juga menjadi simbol kedekatan personal sekaligus wujud penghargaan diplomatik dalam tradisi Singapura.
CEO Singapore National Parks, Ms. Hwang Yu-ning, turut hadir dalam prosesi tersebut dan menjelaskan secara langsung karakteristik anggrek kepada Presiden Prabowo. Ia juga menyerahkan buku berjudul “Singapore’s Orchid Diplomacy” kepada Presiden Prabowo.
Anggrek Paraphalante Dora Sigar Soemitro merupakan hibrida yang menawan dan dikenal sangat produktif dalam berbunga. Tanaman ini menghasilkan tangkai bunga tegak sepanjang 30 hingga 40 cm, dengan setiap tangkai menampilkan 8 hingga 12 kuntum bunga besar berdiameter sekitar 7 cm yang tersusun anggun dalam formasi menghadap ke luar.
Kelopak dan mahkota bunga berbentuk bintang berwarna merah muda lembut, dihiasi corak garis halus berwarna mawar yang kaya dan memudar ke arah ujung menjadi putih. Keindahan tersebut diperkuat oleh bibir bunga bercabang mencolok dengan dasar berwarna emas cerah bertotol merah marun, menciptakan kontras dramatis yang tetap harmonis dalam keseluruhan tampilan bunga yang elegan.
Penamaan anggrek ini bukan hanya menjadi simbol kehormatan, tetapi juga representasi dari persahabatan yang terus tumbuh antara Indonesia dan Singapura. Melalui diplomasi bunga, kedua negara kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjalin kerja sama erat di tengah dinamika kawasan dan tantangan global.
Sepakat Penyelesaian Damai atas Sejumlah Isu Regional Dan Global
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dalam pertemuannya juga sepakat mendorong penyelesaian damai atas sejumlah isu regional dan global yang tengah memanas. Hal itu disampaikan dalam konferensi pers bersama usai pertemuan Leaders’ Retreat yang digelar di Parliament House, Singapura, dikutip dari BPMI Setpres 17 Juni 2025.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kedua negara memiliki keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik di Timur Tengah, khususnya di Gaza serta meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran. “Kami membahas masalah regional dan global. Kami menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi di Gaza dan eskalasi konflik Israel-Iran. Kami menekankan pentingnya solusi damai, negosiasi, dan kami menyerukan gencatan senjata segera,” ujar Presiden Prabowo.
Sedangkan terkait situasi di Myanmar, Presiden Prabowo dan PM Wong juga menekankan pentingnya keterlibatan konstruktif untuk mencapai penyelesaian damai.
Advertisement