Presiden Perintahkan Pembangunan Koperasi Desa Merah Putih Dipercepat, Baru Terbentuk 9.835 Unit
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas dengan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jumat, 9 Mei 2025. Fokus utama rapat: percepatan pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk memperkuat ekonomi desa dan memangkas rantai pasok kebutuhan pokok masyarakat.
9.835 Koperasi Merah Putih Telah Terbentuk
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa sejak terbitnya regulasi percepatan, hingga Kamis (8/5) sore tercatat 9.835 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah berdiri di seluruh Indonesia.
“Setiap hari jumlahnya terus bertambah,” ujar Zulhas usai rapat.
Tujuan: Pangkas Rantai Pasok & Hilangkan Tengkulak
Koperasi Merah Putih dirancang untuk:
Memotong rentenir dan tengkulak
Memangkas rantai pasok dari produsen ke konsumen
Menyalurkan kebutuhan pokok: pupuk, tabung gas, dan bantuan pemerintah
Koperasi akan bermitra dengan PT Pos Indonesia dan berfungsi sebagai agen keuangan BRI Link dan BNI Link, sehingga akses kredit murah tersedia langsung bagi anggota.
Pembiayaan Rp 3 Miliar per Koperasi
Pemerintah menyiapkan plafon kredit awal Rp 3 miliar per koperasi—bukan hibah—yang dikelola profesional. Angsuran kredit dibayar dari keuntungan operasional koperasi, dengan pendampingan teknis dari Himbara.
Satgas Koperasi Merah Putih
Untuk memastikan implementasi di lapangan, dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih yang dipimpin Menko Pangan, dengan wakil menteri dan pelaksana harian. Satgas bertugas:
Monitoring pembentukan koperasi
Fasilitasi kemitraan dengan lembaga keuangan dan logistik
Pendampingan teknis bagi pengurus koperasi
Target Peluncuran Nasional 28 Oktober 2025
Pemerintah menargetkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih resmi diluncurkan dan beroperasi nasional pada 28 Oktober 2025. Dengan jutaan anggota di tingkat desa, koperasi ini diharapkan menjadi motor ekonomi kerakyatan dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman ilegal.
Advertisement