BMKG Juanda: Potensi Cuaca Ekstrem Hingga 16 Februari di Jawa Timur
Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diperkirakan akan mengalami peningkatan kecepatan angin dan potensi cuaca ekstrem hingga 16 Februari 2025 mendatang. Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan menyebut, fenomena tersebut muncul karena dipengaruhi banyak faktor, di antaranya adalah kondisi atmosfer labil dan perngaruh dari puncak musim hujan.
"Angin monsun asia ini terdeteksi aktif dan ditambah fenomena gelombang atmosfer Kelvin serta MJO ini juga turut mempengaruhi," ucapnya, Senin 10 Februari 2025.
Taufiq menjelaskan, fenomena siklon tropis Taliah yang akhir-akhir ini terjadi di Samudera Hindia bagian Selatan Jawa Barat juga turut mempengaruhi peningkatan kecepatan laju angin, hingga mencapai 30 knots, atau setara kecepatan 54 km/jam.
"Peningkatan kecepatan angin tersebut dapat memicu ketinggian gelombang air laut di wilayah perairan Jatim," papar Taufiq.
Oleh sebab itu, Taufiq mengimbau, kepada seluruh masyarakat agar selalu waspada dan senantiasa berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan. Ia menyatakan, bencana hidrometerologi bisa terjadi sewaktu-waktu ketika hujan deras, dan disertai petir hingga 16 Februari 2025 mendatang.
"Untuk itu, BMKG Juanda mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Termasuk ketika hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, serta angin kencang," terangnya.
Lebih lanjut, Taufiq juga mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan penurunan jarak pandang.
"Masyarakat juga dihimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI," pungkasnya.
Advertisement