Jawa Timur Dilarang Takbiran Keliling, Kata Polda Jatim

Polda Jatim melarang masyarakat untuk menggelar takbir keliling pada perayaan malam takbiran, Idulfitri 1442 H. Mengingat situasi pandemi Covid-19 yang belum usai hingga sekarang.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko mengatakan agar masyarakat melakukan takbiran di musala atau masjid yang berada di dekat rumah masing-masing saja. 

Saat melakukan takbiran di masjid pun, kata Gatot, masyarakat juga diminta mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Seperti, selalu menggunakan masker, menjaga jarak antar jamaah, serta tidak berkerumun. "Takbir keliling tetap dilarang," kata Gatot, kepada awakmedia, Minggu, 9 Mei 2021.

Di sisi lain, Gatot juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran pada 2021, ini. Sebab, pada libur lebaran sebelumnya, terjadi lonjakan kasus Covid-19.

Agar pelayarangan dapat berjalan efektif, menurut Gatot, seluruh jajaran kepolisian bakal terus memaksimalkan Operasi Ketupat. Ia berharap agar momentum Lebaran ini tidak menjadi sarana penularan Covid-19. "Tetap patuhi protokol kesehatan dan tidak usah mudik demi keluarga kita terbebas dari Covid-19," jelasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara tegas melarang masyarakat untuk melakukan takbiran keliling. Hal itu karena untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus corona atau Covid-19. "Insyaallah sampai hari ini tidak kami perbolehkan untuk takbir keliling," kata Eri Cahyadi di Balai Kota, Surabaya, Jumat 7 Mei 2021.

Dia menjelaskan, takbir keliling dilarang karena sangat berpotensi menimbulkan kerumunan masyarakat yang sangat mungkin menularkan virus tanpa diketahui. Walau begitu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengatakan takbiran tetap boleh dilakukan hanya saja di satu tempat yaitu masjid atau musala seperti tahun lalu dengan pembatasan jumlah orang. "Yang pasti kalau takbir keliling kan membentuk sebuah krumunan. Ini yang sampai hari ini tidak kita perbolehkan," ujar Eri Cahyadi.