Penyakit Mulut dan Kuku Melandai, Pasar Hewan di Lamongan Dibuka Kembali dengan Syarat
Pemkab Lamongan membuka kembali pasar hewan ternak. Langkah berani ini ditempuh karena penyebaran penyakit mulut dan kaki (PMK) di Kota Soto ini terus melandai.
Bahkan, hasil kajian tim Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Lamongan sepekan terakhir, serangan PMK nyaris sudah tidak ditemukan lagi.
Menurut Kepala Disnakkeswan Lamongan, Shofiyah Nur Hayati menerangkan, dari sebanyak 1.557 sapi yang terjangkit PMK, 950 ekor sapi dinyatakan sembuh. Adapun yang masih dalam kondisi sakit sebanyak 419 ekor dan sapi yang mati sebanyak 99 ekor.
"Tapi, dalam 10 hari terakhir ini tidak ada lagi pertambahan. Selain itu, berdasarkan kajian epidemiologi, kasusnya juga dinyatakan melandai. Termasuk tingkat kesembuhan sudah 65 persen. Sisanya masih dalam proses pengobatan," tuturnya, Minggu 16 Pebruari 2025.
Sekadar informasi, sebanyak 15 pasar hewan ternak di Lamongan sebulan lalu resmi ditutup demi antisipasi penyebaran PMK. Kini dibuka kembali, termasuk Pasar Hewan di Kecamatan Tikung. Pasar hewan ini berskala besar di Lamongan, selain Babat.
Meski dinyatakan beroperasi kembali, lanjut Shofi, Kadisnakkeswan biasa dipanggil, tetap bersyarat. Ternak, yang dibawa ke pasar harus sudah tervaksin PMK. "Tanda kalau sapi, kambing atau domba yang masuk pasar hewan sudah tervaksin, pasti memiliki ear tag atau penanda pada telinga," terangnya.
Syarat ini penting. Karena Pemkab Lamongan tidak ingin kecolongan lagi. Pengendalian tetap harus dilakukan secara masif. Termasuk aksi pengobatan, penanganan dan pencegahan hingga menggencarkan vaksinasi.
Data Disnakkeswan menyebutkan, vaksinasi PMK di Lamongan mencapai ribuan ekor sapi. Terinci, vaksin mandiri sebanyak 1.792 dosis dan vaksin bantuan pemerintah 7.845 dosis. Ditambah lagi vaksin dari tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) sebanyak 97 dosis.
"Vaksinasi tetap kita lakukan sampai Maret 2025. Semoga mendekati Ramadhan PMK terus melandai dan sebelum Idul Fitri sudah bisa nihil," harap Shofi.
Disinggung soal kondisi Pasar Hewan Bakalanpule, Kecamatan Tikung yang dibuka Minggu 16 Februari 2925 belum seramai biasanya, Shofi mengaku bisa jadi pedagang ternak belum banyak yang tahu. Khususnya pedagang luar daerah. “Tapi, hasil pendataan tadi ada 16 ekor sapi dari Mojokerto dan Gresik yang masuk. Informasi akan kita sebarkan agar ramai lagi," pungkasnya.
Advertisement