Pembongkaran Fasilitas Panjat Tebing Kota Probolinggo Picu Polemik, DPRD Sidak Lokasi
Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim IX di Malang Raya, seharusnya diisi dengan penggemblengan atlet. Di Kota Probolinggo justru muncul polemik terkait pembongkaran fasilitas panjat tebing di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani.
Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Probolinggo dibantu sejumlah atlet justru membongkar sebagian fasiltas panjat tebing. Mereka beralasan, untuk menyelamatkan aset mereka menjelang penataan (pembongkaran) GOR Ahmad Yani oleh Pemkot Probolinggo.
Terkait polemik tersebut, Komisi I DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke basecamp FPTI, Senin, 19 Mei 2025. Tampak hadir dalam sidak itu pengurus KONI Kota Probolingggo, Dinas Pemuda Olahraga, dan Pariwisata Kota Probolinggo.
Sidak ini dilakukan Komisi I DPRD Kota Probolinggo untuk mencari solusi terbaik pasca adanya pembongkaran sarana latihan FPTI seiring rencana penataan kawasan GOR A. Yani.
"Setelah kami sidak, ternyata diketahui pembongkaran wall climbing indoor secara pribadi karena adanya keresahan FPTI terkait rencana pembangunan jalan tembus yang rencananya melewati lokasi latihan FPTI," kata anggota Komisi I DPRD Kota Probolinggo, Zainul Fatoni.
Dalam sidak itu Komisi I menanyakan terkait rencana penataan GOR Ahmad Yani, terutama berupa pembangunan jalan tembus ke Museum Probolinggo.
Komisi I juga menyarankan agar FPTI mengembalikan panel dan dinding wall climbing yang sudah dibongkar ke lokasi semula. Tujuannya agar para atlet bisa kembali fokus latihan untuk menghadapi Porprov Jatim IX dan kejuaraan nasional.
"Kami juga meminta agar Pemkot Probolinggo mengkaji ulang pembongkaran wall climbing di area GOR Yani," kata Fatoni.
Selain itu, pembongkaran wall climbing diminta tidak mendadak. "Harus memperhatikan beberapa hal mulai manfaat, dampak, proses pemindahannya bagaimana, hingga anggaran dan asetnya jelas atau tidak," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda, Olagraga, dan Pariwisata Kota Probolinggo, Rachmadeta Antariksa mengakui, memang ada rencana menata kawasan GOR A. Yani.
"Saat ini masih tahap rencana, namun jika terealisasi maka yang terkena lapangan basket. Jika nantinya FPTI bisa dikolaborasikan dengan rencana Pemkot Probolinggo, tentu itu lebih bagus," katanya.
Ketua FPTI Kota Probolinggo, Iwan Rosadi mengaku, tidak akan melanjutkan pembongkaran fasilitas wall climbing. Namun sebagian fasilitas yang telanjur dibongkar tidak mungkin dikembalikan karena keterbatasan waktu.
"Saya menunggu selesai Porprov saja," katanya.
Advertisement