PCINU Tunisia Ziarah Makam Syeikh Muhammad Tahir bin Asyur, Peringati Harlah NU ke-102
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia melakukan ziarah di makam Syeikh Muhammad Thahir bin Asyur, pada Rabu, 15 Januari 2025. Kegiatan tersebut sebagai pembuka rangkaian acara peringatan Harlah NU yang ke-102 dan dihadiri oleh ratusan warga Nahdliyyin di Tunisia.
Diawali dengan bersih-bersih rumput makam, ziarah dipimpin langsung oleh cendekiawan NU, Gus Zuhairi Misrawi, sekaligus menjadi Duta Besar RI untuk Tunisia dengan membaca Yasin, kemudian dilanjutkan dengan membaca kitab Maqashid Syariah di pesarean makan Syeikh Thahir.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Mis mengatakan, bahwa orang sukses itu harus memiliki kecerdasan intelektual dan spiritual. Melalui berziarah, hidup seseorang tidak melulu hanya berorientasi kepada hal-hal duniawi saja. “Jika ingin menjadi orang yang sukses, maka seimbangkanlah dua dimensi, dunia dan akhirat,” ujar Gus Mis, sapaan akrabnya.
Ia juga menekankan, bahwa para kader Nahdliyyin di Tunisia harus memiliki visi misi besar dalam melanjutkan perjuangan pemikiran kyai-kyai NU dalam merawat keutuhan dan kebersamaan bangsa Indonesia. “Dengan meneladani perjuangan para ulama, kader NU di Tunisia harus memiliki orientasi keulamaan dan cendekiawan untuk menjadi pemimpin di masa mendatang,” kata Gus Mis.
Sementara itu, Muhammad Yusril Muna, Ketua Tanfidziyyah PCINU Tunisia mengatakan, bahwa momentum peringatan Harlah NU ke-102 ini sebagai ajang perekat dan solidaritas antar sesama warga Nahdliyyin di Tunisia untuk berkhidmat di jam’iyyah.
“NU berdiri sebagai organisasi kemasyarakatan terbesar di dunia tidak terlepas dari visi peradaban. Melalui perayaan Harlah NU ini, para kader NU seharusnya mampu menyelami dan melanjutkan kontribusi kyai NU dengan menghadirkan angin segar serta gagasan-gagasan besar bagi kemaslahatan masyarakat.”
Ketua Panitia Harlah NU ke-102, Hilmi Juandika menyampaikan, bahwa persiapan acara telah matang melalui rapat kerja gabungan antara panitia, jajaran syuriyah dan tanfidziyah PCINU Tunisia beberapa minggu lalu.
“Semarak peringatan Harlah NU ke-102 sudah sangat matang. Semua jajaran pengurus, lembaga-lembaga, dan Banom bergerak aktif dalam menyukseskan acara. Seluruh rangkaian harlah ini bertujuan untuk mencetak kader NU dari Tunisia untuk menjadi intelektual dan meneruskan perjuangan para tokoh pendahulu,” pungkasnya.
Adapun rangkaian Harlah, lanjut Hilmi, dimulai dengan ziarah makam ke Syeikh Thahir bin Asyur, Ijazah Kubro Tarekat Syadziliyah di petilasan Imam Abul Hasan al-Syadzili. Kemudian dilanjutkan dengan lomba karya tulis ilmiah, futsal, dan Bahtsul Masail. Lalu, puncak Harlah akan mengadakan peluncuran Jurnal Khittah dan kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Dzuhair Dzawadi, pemikir kontemporer dari Tunisia.
Sementara, Syeikh Thahir bin Asyur merupakan ulama terkemuka dari Tunisia yang melahirkan karya besar berupa kitab Tafsir al-Tahrir wa Tanwir dan kitab Maqashid Syariah. Syeikh Thahir juga merupakan rektor pertama Universitas Az-Zaitunah yang menjadi tempat studi bagi sebagian besar mahasiswa Indonesia di Tunisia
Advertisement